Cara Budidaya Ganyong dari Tanam Hingga Panen agar Raup Keuntungan Besar

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 19 September 2022 | 15:00 WIB
Sariagri - Ganyong adalah tanaman umbi-umbian yang banyak manfaat. Dahulu umbi ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pangan pengganti nasi. Namun sayang, saat ini masih belum banyak yang membudidayakan secara serius.
Salah satu alasannya, karena nama ganyong memang belum sepopuler kerabatnya ubi kayu dan ubi jalar. Padahal tanaman yang tumbuh pada daerah tropis ini, bukanlah tanaman manja. Ia dikenal dapat menahan terhadap naungan, dapat tumbuh disegala jenis tanah dan iklim dan tidak membutuhkan perawatan khusus dalam budidayanya
Cara budidaya ganyong
Umumnya, ganyong dapat tumbuh dengan sangat baik ketika ditanama di ketinggian 0-250 mdpl. Di bawah ini adalah beberapa cara yang harus diketahui dalam budidaya ganyong agar mendapat keuntungan besar.
1. Penyiapan Bibit
Bibit ganyong bisa diambil dari umbi dan anakan. Jika dari umbi, maka ambillah dari rumpun induk yang cukup tua saat umur 10-15 bulan, tumbuh sehat, subur, normal serta telah membentuk akar tongkat atau bongkol.
Sementara jika bibit dari anakan kamu bisa mengambil pada tanaman atau rumpun yang berumur 10-15 bulan, beranak cukup banyakdan memiliki pertumbuhan yang sehat dan normal.
Sebelum ditanam, sebaiknya lakukan pencelupan bibit pada larutan CuSO4 10%. Hal ini agar mencegah kerusakan bibit akibat penyakit busuk umbi.
2. Penyiapan Lahan
Setelah itu siapkan lahan untuk menanam ganyong. Lahan ini harus diolah dengan cara yang benar, yaitu dengan mencangkul ataupun membajak lahan dengan kedalaman 30 cm sampai gembur, lalu dikeringkan selama 15 hari.
Setelah itu cangkul kembali sambil membuat guludan selebar 40-60 cm dan tinggi 30 cm serta panjang mengikuti keadaan lahan. Kemudian beri jarak antar guludan 60-100 cm.
Lalu buat lubang tanam dengan ukuran 12,5 sampai 15 cm dan jarak antar tanam 75x75cm, 100x75cm, 90x90cm, 100x135cm tergantung dalam kesuburan tanah. Jika sudah perataan tanah, berikan pupuk baik itu pupuk kandang ataupun kompos sebanyak 25-30 ton/ha.
3. Proses Tanam
Tanamkan bibit satu persatu ke dalam lubang tanam dengan arah tunas yang menghadap ke atas. Setelah itu tutup bibit dengan tanah yang setebal 12,5 cm sambil merapikan guludan. Disarankan untuk menanam ganyong ketika awal musim hujan sekitar bulan Oktober-November.
4. Perawatan
Dalam masa perawatan, yang harus dilakukan penyiangan, pembumbuan dan pemupukan. Penyiangan dilakukan agar mencegah datangnya hama seperti kumbang.
Sementara pembumbuan merupakan usaha yang dilakukan untuk penggemburan tanah dimana dengan tanah yang gembur akan membuat umbi dapat berkembang dengan sangat leluasa.
Baca Juga: Cara Budidaya Ganyong dari Tanam Hingga Panen agar Raup Keuntungan BesarMengenal Gelombang Cinta, Tanaman Hias yang Sempat Hits dan Bikin Kantong Bolong
Jangan lupa untuk memberikan pupuk dengan interval satu bulan sekali. Kamu bisa menggunakan pupuk cair atau buatan untuk memberikan hasil lebih baik.
5. Proses Panen
Proses panen ganyong bisa dilakukan ketika tanaman sudah berumur 4-8 bulan setelah menanam, dicabut maupun digali.
Tanda ganyong siap dipanen yaitu jika potongan dari segitiga bagian terluar daun umbi telah berubah warna menjadi ungu. Namun usia 8 bulan akan menghasilkan panen yang lebih tinggi karena umbi telah mengembang secara maksimum.