Kaya Omega-3, Biji Camelina Bisa Jadi Pakan Alternatif Unggas

Ilustrasi tanaman camelina. (istimewa)

Editor: Dera - Senin, 26 September 2022 | 21:30 WIB

Sariagri - Minyak biji camelina dapat digunakan sebagai pengganti bungkil kedelai dalam diet ayam pedaging.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Universitas Ilmu Kesehatan Lithuania, minyak biji camelina memiliki kandungan omega-3 yang tinggi, dan sudah lama digunakan sebagai suplemen makanan oleh beberapa kelompok masyarakat.

Manfaat kesehatan

Para ilmuwan menjelaskan, salah satu masalah utama dalam peternakan unggas modern adalah kebutuhan akan sumber protein pakan alternatif yang murah dan berkelanjutan untuk menggantikan bungkil kedelai.

Produksi bungkil kedelai saat ini membutuhkan sumber daya yang besar dan tidak sepenuhnya ramah lingkungan. Sebaliknya, biaya budidaya camelina jauh lebih murah dan mengandung berbagai macam elemen yang berguna.

Di sisi lain, camelina selain memberikan manfaat bagi kesehatan dan produktifitas ayam, kualitas daging yang dihasilkan juga bermanfaat bagi manusia yang mengonsumsinya, demikian dilansir oleh poultryworld.net.

Para ilmuwan menambahkan, sekarang dalam nutrisi manusia kekurangan asam lemak tak jenuh ganda omega-3 yang bisa menyebabkan depresi, kanker, atau penyakit jantung koroner. Dengan menambahkan biji-bijian, minyak atau biji camelina ke dalam pakan unggas maka akan mengatasi masalah ini.

Peningkatan kualitas daging unggas

Selama beberapa percobaan, para ilmuwan Lituania menemukan bahwa, menambahkan camelina ke dalam pakan unggas dapat meningkatkan kualitas daging dan hati unggas. Camelina adalah tanaman biji minyak yang mengandung 36,8% minyak dalam biji, sedangkan dalam bentuk lain kandungan minyaknya mencapai 6,4 – 22,7%.

Jika dibandingkan dengan tanaman famili Brassicaceae lainnya, camelina memiliki kelebihan komposisi asam lemak yang unik, karena kandungan asam lemak linolenat bervariasi antara 25,9 hingga 36,7% dari total asam lemak. Total kandungan tokoferol dalam minyak camelina dan produk turunanya masing-masing adalah 751–900 mg/kg dan 687 mg/kg.

Penambahan camelina baik dalam bentuk minyak atau produk lain ke nutrisi unggas akan meningkatkan jumlah asam lemak tak jenuh ganda n-3 (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA) dalam daging dan hati unggas, kata para ilmuwan. Selain itu kandungan Alpha Lipoic Acid (ALA) dalam otot ayam juga meningkat. ALA adalah antioksidan yang diproduksi secara alami dalam tubuh ayam.  

Batasan penggunaan

Meski banyak memiliki manfaat, penggunaan camelina dalam pakan unggas tetap harus dikelola dengan baik, demikian penjelasan para peneliti. Jadi, camelina sifatnya adalah suplemen pakan utama.

Pemberian 5% biji camelina dalam pakan ayam tidak berpengaruh terhadap performa pertumbuhan ayam, tetapi pemberian 10% biji justru bisa menyebabkan penurunan bobot badan.

Sedangkan untuk minyak camelina, jumlah yang aman berkisar antara 2,5-4,07-6, 91%, agar tidak berpengaruh buruk pada berat badan, pertambahan bobot badan, asupan pakan atau rasio konversi pakan ayam.

Perbedaan ini terjadi karena jumlah antinutrisi yang lebih rendah dalam minyak dibandingkan dengan olahan atau biji camelina, kata para ilmuwan.

Budidaya camelina

Baca Juga: Kaya Omega-3, Biji Camelina Bisa Jadi Pakan Alternatif Unggas
Dulu Untuk Pewarna Makanan, Indigofera Kini Bisa Untuk Pakan Ternak



Selama ini camelina sativa memang memiliki banyak kegunaan, termasuk secara tradisional telah dipakai sebagai lampu penerangan dan minyak goreng. Tanaman dengan daun berbentuk panah dan bertepi halus serta batang dihiasi bunga kuning ini juga dikenal sebagai tanaman yang dapat diolah menjadi biofuel.

Camelina sativa berasal dari Jerman dan termasuk family Cruciferae (Brassicaceae). Di Indonesia, budidaya tanaman camelina pernah coba dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Universitas Suryakancana (Unsur), Cianjur, Jawa Barat sejak beberapa tahun lalu.