Belajar dari Youtube, Petani Muda Ini Sukses Kembangkan Selada Hidroponik

Rizki Nur Akbar, petani milenial asal Lumajang, Jawa Timur (Istimewa)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Minggu, 23 Oktober 2022 | 22:00 WIB

Sariagri - Pertanian hidroponik memang sudah semakin dikenal selama beberapa tahun belakangan ini. Tak perlu lahan yang luas, pertanian hidroponik ternyata juga mendatangkan keuntungan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rizki Nur Akbar (22), petani milenial asal Lumajang ini sukses mengembangkan usaha hidroponik khususnya pada tanaman selada.

"Awal mula terjun ke dunia pertanian sesudah lulus SMK tahun 2019, sebenarnya hanya iseng aja mengisi waktu luang sambil cari pekerjaan. Dan liat liat YouTube waktu itu ketemu channel yang membahas tentang hidroponik, jadi tertarik untuk coba. Motivasi awal dulu enggak ada sih cuma iseng aja," ujar Rizki kepada Sariagri, Sabtu (22/10).

Pertanian hidroponik (Istimewa)
Pertanian hidroponik (Istimewa)

Rizki mengatakan pertanian hidroponik tidaklah sulit, namun yang terpenting dalam pertanian hidroponik adalah rajin untuk mengecek suhu air dan nutrisi.. Awal mula menanam ia mencoba dengan 40 lubang tanam. Lalu hasil panen waktu itu dibagikan kepada para tetangga.

"Setelah 3 bulan, tambah lagi 40 lubang tanam. Jadi total 80 lubang tanam. Nah itu beranikan diri untuk jual produk sayuran saya sendiri ke konsumen, baik offline maupun lewat online. Dan ternyata banyak yang tertarik juga. Alhasil nambah lagi nambah lagi dan sampai sekarang total lubang tanam masih 1.600," ujarnya.

Baca Juga: Belajar dari Youtube, Petani Muda Ini Sukses Kembangkan Selada Hidroponik
Kena PHK saat Pandemi, Kini Ade Sukses Raup Cuan dari Hidroponik

Dalam usaha hidroponiknya yang diberi nama Kebun Opini Farm,, Rizki menggunakan sistem DFT (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Film Technique). Adapun jenis sayuran yang ia kembangkan adalah selada karena memang permintaan di kebun lebih banyak selada.

"Hasil panen dijual di kota sendiri Lumajang dan kirim ke Surabaya. Omset dari hidroponik Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan," pungkasnya.