Cocok bagi Pemula, Ini 4 Langkah Praktis Menanam Cengkeh

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 16 Januari 2023 | 09:00 WIB
Sariagri - Cengkeh salah satu rempah yang mempunyai aroma khas dan pekat. Tangkai bunga cengkeh yang kering ini biasa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja rokok kretek, bumbu masakan, penguat aroma kue, obat kumur, sakit gigi, serta batuk berdahak. Sudah sepantasnya cengkeh menjadi idola karena khasiat-khasiatnya.
Nah, mungkin saja kamu berminat untuk menanam salah satu rempah ini dirumah.
4 Langkah Praktis Menanam Cengkeh
1. Pembibitan
Untuk menanam cengkeh, kamu bisa membudidayakannya dengan memakai biji atau disebut generatif, sedangkan yang tanpa biji dinamakan vegetatif.
Secara vegetatif, tanaman ini dikembangbiakkan memakai metode grafting atau sambung tunas. Batang atas digunakan untuk menyambung, sedangkan bagian bawah untuk tempat sambungan.
Cara memperbanyak cengkeh menggunakan biji juga sering dilakukan. Pertama, pilihlah biji yang telah tua, tidak terserang hama, berasal dari buah yang punya satu biji, serta kulit luarnya tidak terkelupas.
Biji direndam selama 24 jam sebelum proses penyemaian. Selanjutnya, biji disemai pada campuran pupuk kompos, pasir, dan tanah (1:1:1).
2. Penanaman di awal musim hujan
Awal musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk menanam cengkeh. Namun, sebelumnya, media tanam perlu dipersiapkan. Kamu juga harus membuat saluran penyerapan air untuk mencegah air hujan tergenang.
Kemudian, lakukan penggalian tanah untuk lubang tanam 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 1 meter. Beri pupuk kandang atau kompos sebanyak 5—10 kg per lubang. Hal tersebut dilakukan 2 minggu sampai 1 bulan sebelum menanam cengkeh.
Bibit cengkeh ditanam dengan jarak 7 m x 8 m pada lahan miring, sedangkan jarak 8 m x 8 m pada tanah datar. Setelahnya, kamu bisa menyiram bibit ini 2 hingga 3 kali sehari.
3. Perawatan tanaman cengkeh
Cengkeh usia muda sering terkena penyakit, kering, dan mati. Sehingga dalam perawatan di usia 1—5 tahun penting dilakukan. Cara merawat tanaman cengkeh dimulai dari penyulaman setelah proses penanaman.
Bibit mati dan rusak digantikan dengan yang sehat. Pemupukan dijadwalkan dua kali selama setahun, yaitu awal dan akhir musim penghujan. Cengkeh tak bisa terhindar dari serangan hama sehingga pengendalian perlu dilakukan.
Hama penggerek batang dikendalikan memakai insektisida berbahan karbofuran, mengambil ulat langsung, atau menggunakan agen alami Beauveria bassiana.
Sementara itu, penyakit bakteri pembuluh kayu cengkeh (Ralstonia syzygii) dibasmi dengan pengaturan sanitasi tanah. Kamu juga disarankan memberi pupuk campuran dari organik, anorganik, dan dolomit untuk mengatasi penyakit tersebut.
4. Waktu panen cengkeh
Usia panen cengkeh beragam sesuai jenisnya. Misalnya cengkeh zanzibar pada usia 6—7 tahun, sedangkan cengkeh siputih dan jenis sikotok bisa dipanen pada usia 7—8 tahun. Ini dilakukan dengan memetik bunga dari tangkainya.
Baca Juga: Cocok bagi Pemula, Ini 4 Langkah Praktis Menanam Cengkeh5 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Ketika Menanam Kentang dalam Pot
Bunga dipetik terlalu muda akan menghasilkan cengkeh kualitas rendah, sedangkan kadar minyak atsiri kurang pada bunga yang dipanen usia tua. Cengkeh idealnya dipanen 6 bulan setelah bunga mekar.
Ciri-ciri dari tanaman yang siap panen adalah bunga berwarna kuning kemerahan serta satu tangkainya memiliki satu hingga dua bunga yang mekar.