Cara Mengendalikan Antraknosa, Penyakit yang Menyerang Pisang Pascapanen

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Rabu, 4 Januari 2023 | 07:00 WIB
Sariagri - Budidaya tanaman pisang, tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa hal yang kerap terjadi, baik saat penanaman atau setelah panen. Salah satu contohnya adalah antraknosa, yaitu penyakit yang disebabkan oleh Colletotrichum musae. Ada beberapa faktor penyebab penyakit antraknosa ini, di antaranya yaitu suhu, tingkat kelembapan, dan curah hujan yang tinggi.
Diketahui, pathogen ini mampu bertahan hidup di dalam daun yang sudah mati ataupun membusuk. Kemudian sporanya disebarkan oleh angin, air, serangga, burung, dan tikus yang memakan pisang.
Lalu, luka kecil yang ada pada kulit pisang pun menjadi rentan terserang jamur. Hingga akhirnya, jamur pun mulai berkecambah dan menimbulkan gejala pada tanaman pisang. Gejala serangan bisa terlihat pada saat proses pematangan buah ketika berada pada tandan pohon atau saat pisang telah disimpan pascapanen.
Biasanya, pisang yang terserang antraknosa berujung membusuk atau rusak sebelum matang sempurna. Serangan ini dimulai dari munculnya bercak-bercak berwarna cokelat yang sedikit melengkung ke dalam, kemudian akan segera membesar dan daging buah menjadi rusak.
Kondisi ini akan semakin parah karena proses penyimpanan dan pendistribusian yang berlangsung lama. Buruknya kualitas pisang membuat harga jualnya semakin rendah dan bahkan bisa sama sekali tidak terjual, sebingga membuat para petani mengalami kerugian besar.
Lantas bagaimana cara mengendalikan penyakit antraknosa?
Sebenarnya pengendalian penyakit antraknosa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan secara kimiawi.
1. Pengendalian secara alami
Untuk pengendalian secara alami, dapat dilakukan dengan menggunakan 10 persen getah arab dengan 1,0 kitosan (turunan kitin). Racikan ini terbukti ampuh mampu mengendalikan penyakit selama masa penyimpanan. Sementara sebagai bentuk pencegahan bisa dilakukan dengan menggunakan ekstrak sitrat dan ekstrak rimpang zingiber.
2. Pengendalian secara kimiawi
Cara kedua secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan mancozeb (0,25 persen) atau benzimidazole (0,05 persen). Kemudian keduanya disemprotkan ke tandan pisang selama penanaman. Setelah itu tandan ditutup untuk terhindar dari kontaminasi. Selanjutnya, buah hasil panen dicelupkan atau disemprot dengan fungisida yang mengandung benzimidazole.
Baca Juga: Cara Mengendalikan Antraknosa, Penyakit yang Menyerang Pisang PascapanenMengenal Pisang Kepok, Buah Tropis Asli Filipina yang Bernilai Komersil
Namun, sebagai bentuk pencegahan saat proses panen, pengemasan, dan penyimpanan, kamu juga bisa menggunakan selongsong plastik ketika tandan pisang sudah muncul untuk melindungi kontaminasi.
Selain itu, pencegahan penyakit antraknosa juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan tempat penyimpanan, mencuci kulit buah agar terbebas dari spora jamur, dan menyingkirkan daun yang membusuk serta bagian buah yang tersisa.