Kiat Sukses Tingkatkan Produksi Ubi Kayu di Lahan Kering Masam

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Kamis, 5 Januari 2023 | 06:00 WIB
Sariagri - Ubi kayu atau lebih dikenal dengan nama singkong adalah salah satu tanaman pangan dari Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan, karena mampu tumbuh di mana pun, termasuk di lahan kering masam seperti di Kabupaten Sukabumi.
Tanah dengan kondisi kering masam adalah lahan yang tidak pernah tergenang atau digenangi air selama hampir sepanjang tahun. Lahan ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan lahan kering pada umumnya, yaitu rata-rata pH tanah di bawah 5 dan kejenuhan basa kurang dari 50 persen.
Berdasarkan hasil dari uji lab tanah, kondisi lahan di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan ciri-ciri tersebut. Lahan daerah ini cenderung kering dan masam, dengan tingkat pH mencapai 4,6–5,3 Al-dd 3,89–13,7 cmol/kg, dan kejenuhan Al-dd 3,56–52,65 persen.
Meski dapat tumbuh di lahan tersebut, namun produksi ubi kayu di daerah ini masih tergolong lebih rendah. Namun, sebenarnya minimnya produksi ubi kayu ini masih bisa digenjot dengan beberapa cara.
Dilansir laman litbang.pertanian.go.id, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), melalui Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi) melakukan demfarm seluas 6 hektare. Kegiatan ini dilakukan pada lahan milik 16 petani dari Kelompok Tani Boga Citra, Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Adapun varietas ubi kayu yang digunakan adalah Manggu dan Adira 1. Keduanya adalah varietas ubi kayu unggulan keluaran Balitbangtan. Kemudian varietas ini nantinya akan terbagi menjadi tiga kelompok guna mendapat perlakuan berbeda.
Pertama, proses pemupukan biasa menggunakan 250 kg Phonska, 100 Urea, dan 5 ton pupuk kandang per hektare. Kedua, pemupukan biasa ditambah 50 kg KCl dan 75 kg dolomit per hektare. Ketiga, pemupukan biasa ditambah 100 kg Urea, 50 kg KCl, dan 75 kg dolomit per hektare.
Dari hasil uji coba ini menunjukkan adanya peningkatan hasil produksi dari setiap varietasnya. Untuk varietas Manggu produktivitasnya terpantau meningkat sebanyak 4,5 persen - 6,5 persen. Hal serupa dengan varietas Adira, yang juga mengalami peningkatan dengan hasil lebih tinggi dari Manggu, yaitu sebesar 9,8 persen - 18,4 persen.
Dari hasil uji coba tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi ubi kayu di lahan kering masam dapat ditingkatkan dengan cara perbaikan teknik budidaya, yaitu menambahkan pupuk NPK dan dolomit.
Baca Juga: Kiat Sukses Tingkatkan Produksi Ubi Kayu di Lahan Kering MasamSering Tak Disadari, Ternyata Ini Penyebab Gagalnya Budidaya Singkong
Tak hanya itu, perbaikan teknik budidaya ini juga dapat dianggap mampu meningkatkan kualitas umbi pada varietas Adira 1 yang diindikasikan oleh peningkatan kadar pati sebanyak 1–2 persen.
Peningkatan produktivitas ini tentu sangat berpengaruh pada peningkatan pendapatan para petani, sehingga membuat petani dapat meraup keuntungan yang lebih besar.