Ingin Budidaya Lavender di Rumah? Ini 5 Langkah yang Harus Kamu Lakukan

Ilustrasi - Bunga Lavender. (Pixabay)

Editor: Dera - Jumat, 13 Januari 2023 | 09:00 WIB

Sariagri - Mendengar kata lavender mungkin tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ya, tanaman hias pengusir nyamuk ini memang dikenal sebagai tanaman herbal yang telah dipakai selama lebih dari 2.500 tahun. Di masa kuno, lavender digunakan dalam proses mumifikasi dan pembuatan parfum oleh orang Mesir, Fenisia, dan Arab.

Wilayah sebaran asli lavender kemudian meluas di Kepulauan Canary, Afrika Utara dan Timur, Eropa Selatan dan Mediterania, Arab, dan India. Lavender kini sudah dibudidayakan di seluruh dunia.

Sebagai obat herbal, manfaat lavender sudah sangat banyak digunakan secara luas, seperti dapat menenangkan dan relaksasi.
Konstituen dari minyak yang ditemukan dalam lavender dapat mengobati hiperaktif, susah tidur, perut kembung, bakteri, jamur, aktivitas mikroba pada gusi, dan jamur di udara.

Senyawa pada tanaman ini bahkan telah menjanjikan sebagai pengobatan untuk kanker tertentu. Lavender dijuluki sebagai minyak ‘pertolongan pertama dalam botol’ paling utama. Lavender menghasilkan minyak esensial anti alergi, dengan aksi antibiotik yang melekat. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sakit, nyeri, bengkak, radang sendi, meringankan mabuk perjalanan, hingga bisa menjadi pelembab kulit. 

Melansir cybex.pertanian.id, berikut sederet teknik budidaya lavender

a. Memilih bibit

Banyak orang mengira bunga lavender hanya memiliki warna ungu, padahal bunga ini memiliki warna lain lho, seperti biru, putih, dan kuning. Bunga lavender sendiri terdiri dari 25 jenis. Upayakan mendapatkan bibit yang berkualitas. Jangan lupa seleksi bibit terlebih dahulu dengan bebas dari serangga dan belum kadaluarsa.

b. Media tanam

Setiap tanaman membutuhkan media tanam yang berbeda-beda. Media tanam bunga lavender sendiri terdiri dari campuran tanah, pupuk kompos atau sekam padi, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Untuk wadahnya, siapkanlah pot atau polybag yang berlubang pada bagian bawah, dan styrofoam dengan ketebalan 5 cm. Sesuaikan diameter styrofoam dengan diameter pot atau polybag.

c. Menyemai bibit

Penyemaian adalah proses penumbuhan bibit menjadi kecambah dan ini sangat berpengaruh terhadap produksi. Banyak yang tidak berhasil menumbuhkan bunga lavender karena gagal pada tahap ini.

Agar kecambah tumbuh dengan baik, maka langkah-langkah yang dilakukan:

  1. Letakan styrofoam di bagian dasar pot atau polybag. Styrofoam akan menyerap kelembaban berlebih. Pasalnya, bunga lavender tidak menyukai tanah yang terlalu lembab.
  2. Masukan media tanam yang sudah disiapkan
  3. Buat lubang di bagian tengah, lalu masukan satu bibit bunga lavender. Setelah itu, tutup kembali dan padatkan tanah
  4. Sebaiknya satu pot hanya ditanam satu bibit agar kemungkinan berhasilnya lebih tinggi. Jika langkah-langkah ini sudah dilakukan dengan benar, siram bibit bunga lavender dan letakan di tempat yang terkena cahaya matahari.

d. Memindahkan bibit

Umumnya, kecambah bunga lavender akan mencapai tinggi 15 cm setelah satu bulan. Nah, inilah waktu yang tepat untuk memindahkannya ke media tanam yang lebih luas.

Namun, satu jam sebelum dipindahkan, siram dan diamkan kecambah bunga lavender terlebih dahulu dan stelah itu, buka pot atau polybag secara perlahan tanpa merusak tanahnya. Media tanam yang baru, dilakukan jarak tanam jarak 30-45 cm antar kecambah supaya pertumbuhannya nanti tidak mengganggu satu sama lain.

Baca Juga: Ingin Budidaya Lavender di Rumah? Ini 5 Langkah yang Harus Kamu Lakukan
Tak Hanya Dekorasi, Ini Manfaat Tanaman Hias Merambat di Pekarangan Rumah

e. Perawatan bunga lavender

Seperti yang telah disebutkan di atas, bunga lavender tidak menyukai tanah yang lembab. Oleh karena itu, tidak perlu menyiram tanaman ini terlalu sering. Tanah yang terlalu lembab hanya akan membuat batang lavender busuk.

Agar tumbuh dengan baik, letakan bunga lavender di tempat yang terkena sinar matahari, berikan pupuk organik, dan singkirkan gulma-gulma yang mengganggu. Cabang bunga lavender juga perlu dipangkas setiap satu tahun sekali supaya tetap rapi dan merangsang pertumbuhan tunas baru.