Begini 'Rasa Frustrasi' Petani Tomat Ketika Harga Anjlok

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 18 Januari 2023 | 21:00 WIB
Sariagri - Kian hari sumber pendapatan petani tidak menentu akibat cuaca. Hal ini dirasakan betul oleh para petani tomat di Temanggung, Jawa Tengah.
Sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @magelangzone, tampak para petani tomat di Temanggung merasa rugi dan membuang tomatnya. Video tersebut viral dan mengundang berbagai komentar dari warganet.
Dilansir dari keterangan video @magelangzone, para petani itu diketahui emosi karena hasil panen tomat yang telah mereka tanam harganya anjlok. Saking turunnya, harga tomat saat itu diketahui hanya Rp500 per kg.
Karena hal ini petani membuang tomat begitu saja ke tanah. Ada pula hasil tomat yang menjadi makan ternak kambing.
View this post on Instagram
“Saya tahu betapa kecewanya mereka. Namun tidak harus dibuang begitu. Ada cara lain yang lebih bermanfaat dan bermartabat,” tulis seorang warganet @winarnowsky.
“Diolah lagi jadi saus tomat, selai tomat, jus tomat, manisan tomat dll. Ga bersyukur dibuang begitu saja,” tambah @wulandari.barokah.
Berbeda dengan petani Jember di kala harga tomat lagi anjlok. Dalam memperingati Hari Tani Nasional September 2022 lalu, mereka membagikan tomat gratis kepada masyarakat di depan kantor Pemkab Jember.
Baca Juga: Begini 'Rasa Frustrasi' Petani Tomat Ketika Harga AnjlokPetani Kecewa Berat, Harga Jual Tomat Anjlok Drastis Rp600/Kg
Tak hanya sebagai ladang amal, aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes petani kepada pemerintah terkait anjloknya harga tomat. Masyarakat pun sangat antusias mendapatkan tomat gratis dari petani. Sebanyak tiga keranjang tomat seberat satu kuintal habis dalam hitungan menit.
“Petani menghadapi kondisi yang sangat kritis di tengah kenaikan harga BBM. Kami berharap ada intervensi dari pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk peduli nasib petani. Kami berharap pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup, yaitu minimal 5 persen dalam APBN karena Indonesia adalah negara agraris,” cetus Ketua Forum Komunikasi Petani Jember, Jumantoro.