Jadi Pemanis Alami, Cerita Petani Mulai Kembangkan Stevia

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Sabtu, 21 Januari 2023 | 20:00 WIB

Sariagri - Banyak wilayah di Arab Saudi memiliki tanah yang subur sehingga cocok untuk dibudidayakan berbagai tanaman, termasuk stevia. Tanaman satu ini dianggap sebagai pengganti gula alami dan sehat.

Hamad Mansour Al-Abbas, seorang petani dari kota Najran di wilayah barat daya Arab Saudi, dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, telah menyisihkan 2.000 meter persegi dari lahan seluas 100.000 meter persegi untuk menanam stevia karena manfaat kesehatannya.

"Tanaman stevia adalah ramuan yang bertahan di tanah hingga tujuh tahun dan dicirikan oleh rasa manisnya yang sangat tinggi. Ini adalah alternatif gula bagi mereka yang mengikuti diet biasa atau keto atau menderita diabetes. Sebagai alternatif alam dan pertanian organik, saya memilih tanaman ini karena kesuburan tanah di Najran tinggi dan bisa ditanami tanaman apa saja," ujarnya kepada Arab News.

Daun Stevia mengandung senyawa alami dan semanis gula tradisional. Tanaman ini juga memiliki khasiat nutrisi dan terapeutik yang cukup besar, lebih aman daripada pemanis buatan, dengan kalori lebih sedikit, serta beberapa vitamin dan mineral.

Al-Abbas mampu menanam 15.000 tanaman stevia, bertujuan untuk memperkenalkan tanaman dan pohon herbal baru ke lingkungan setempat untuk pemasaran dan distribusi di dalam dan luar wilayah.

Stevia ditanam dalam barisan, berjarak lima sentimeter, dan dapat dipanen serta diproses setiap tiga bulan, yang membantu menyediakan jumlah yang besar dalam satu tahun.

“Tanaman itu tumbuh dalam waktu 30 hari, setelah itu melalui tiga tahap antara lain pemanenan, penjemuran dari sinar matahari langsung, kemudian penggilingan melalui mesin. Setelah menjadi bubuk hijau lepas, kemudian dikemas menjadi enam bungkus masing-masing dua gram," jelasnya.

Pemanis alami tersebut kemudian dibungkus dan didistribusikan ke pasar-pasar di Najran. “Pertanian saya menghasilkan 5.000 bungkus bubuk stevia murni per bulan, dan saat ini saya sedang mempelajari gagasan untuk mendirikan pabrik sehingga saya dapat mendistribusikannya ke seluruh negeri sebagai produk yang sehat dan alami," ungkapnya.

Al-Abbas mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian telah mengadakan banyak lokakarya di perkebunannya untuk para peserta pelatihan dan spesialis. Dia berterima kasih kepada kementerian atas dukungannya, termasuk pupuk, benih, dan sarana.

“Saya ingin menyebutkan bahwa saya telah menanam banyak tanaman selama hidup saya sebagai petani profesional, dan saya sangat senang melihat banyak tanaman baru tumbuh subur di wilayah ini, seperti buah delima dan kopi," ucapnya.