Harga Bawang Tembus Rp165 Ribu, Lebih Mahal dari Daging

Bawang bombay (Foto: Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 23 Januari 2023 | 15:00 WIB

Sariagri - Bawang bombay merupakan salah satu bahan pangan pokok di banyak negara. Namun di Filipina, harga bawang melonjak menjadi lebih mahal dibandingkan harga daging sapi dan ayam.

Selama sebulan belakangan ini, bawang bombay menjadi bahan pangan mewah bagi orang Filipina. Harganya yang melonjak drastis membuat harga sayuran menjadi lebih mahal dari jenis-jenis daging.

Mengutip dari berbagai sumber, sekilo bawang bombay dan bawang putih dihargai Rp165.000 pada pekan ini, sedangkan ayam utuh bisa dibeli seharga Rp60.300. Harga itu lebih tinggi dari upah minimum harian di Filipina yang berkisar Rp135.000.

Seorang ekonom senior di bank ING yang tinggal di Manila Nicholas Mapa, mengatakan bahwa beberapa restoran bahkan berhenti menjual menu yang mengandung bawang. Onion rings yang biasanya ada di hidangan burger misalnya, telah menghilang dari menu.

"Mereka tidak bisa menyesuaikan harga produk mereka atau mereka tidak bisa mendapatkan bawang," ujarnya Mapa kepada BBC.

Nicholas Mapa menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang jadi penyebab kenaikan harga tersebut. Proyeksi dari Kementerian Pertanian yang dirilis pada Agustus mengindikasikan bahwa Filipina akan memproduksi lebih sedikit bawang dari yang dibutuhkan.

Hasil panen, bagaimana pun lebih buruk dari yang diharapkan, karena Filipina dilanda topan super pada rentang Agustus dan September.

"Sayangnya, impor bawang terlambat dimulai, baru setelah harga melonjak dan berdekatan dengan masa panen, yaitu pada bulan Februari," ucapnya.

Atas lonjakan itu, beberapa bidang usaha sedang mencari alternatif. Pendiri Gerakan Pelestarian Warisan Kuliner Filipina, Koki Jam Melchor, berupaya mencari bahan penggantinya.

Melchor mencari alternatif dengan menggunakan jenis bawang asli yang disebut lasona, yang rasanya berbeda dengan varietas bawang yang umum digunakan dan berukuran sangat kecil, seukuran buah anggur.

"Baik restoran maupun masyarakat umum menderita akibat situasi ini. Harga bawang saat ini terlalu tinggi, jadi kami berusaha memanfaatkan apa yang kami miliki di antara alternatif yang ada," ucapnya.

"Bawang bombay sangat penting untuk masakan lokal. Bawang bombay digunakan hampir di setiap hidangan yang kami sajikan di sini. Bawang adalah bahan penting dalam setiap masakan Filipina," tambah.

Baca Juga: Harga Bawang Tembus Rp165 Ribu, Lebih Mahal dari Daging
Terkuak! Ternyata Ini Penyebab Harga Beras Masih Tinggi

Warganet di Filipina telah mengunggah sindiran yang mengkritik pemerintah yang dianggap turut bertanggung jawab atas situasi saat ini.

"Karena bawang bombay seperti emas di Filipina, saya ingin membelinya untuk dibawa pulang dan diberikan sebagai hadiah. Saya mengunjungi lima supermarket, tapi semua stok habis. Saya bertanya kepada seorang pramuniaga dan dia bilang kalau turis Filipina telah membeli semuanya," komen warganet.