Tips Jitu Kendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Putih

Editor: Dera - Sabtu, 28 Januari 2023 | 16:00 WIB
Sariagri - Bawang putih menjadi salah satu komoditas yang selalu diburu masyarakat Indonesia. Selain bisa membuat masakan menjadi lebih sedap, bumbu dapur yang satu ini juga memiliki ragam khasiat yang sangat baik bagi tubuh.
Akan tetapi, ketersediaan bawang putih di dalam negeri terkadang tidak terpenuhi sehingga pemerintah pun terpaksa membuka keran impor, serta meminta petani Indonesia untuk meningkatkan produksi bawang putih mereka.
Melansir cybex.pertanian.go.id, budidaya bawang putih memang tak semudah yang dibayangkan, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan, termasuk strategi dalam membasmi hama tanaman.
1. Cara kendalikan hama dan penyakit tanaman bawang putih secara umum:
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam mengendalikan hama yaitu pada penerapan pola tanam, yang meliputi pengaturan pola tanam, pergiliran tanaman, tanam serentak, tumpang sari ataumonokultur. Kedua yaitu sanitasi atau pengendalian gulma di sekitar pertanaman trips (thrips tabaci Lind & Thrips parvisipunus Karny).
Adapun gejala serangan hama atau penyakit biasanya ditandai dengan daun berwarna putih mengkilap seperti perak, kemudian berubah kecoklatan dan berbintik hitam. Serangan berat terjadi pada suhu rata-rata di atas normal disertai hujan rintik-rintik dan kelembaban udara di atas 70%.
Pengendalian:
- Penanaman serentak sekitar pertengahan Mei sampai awal Juni
- Gunakan musuh alami kumbang macan atau kumbang helm predator Coccinellidae
- Pemasangan perangkap berwarna kuning berperekat, sebanyak 80-100 buah per hektare
2. Cara mengatasi ulat bawang (spodoptera exigua hubn)
Gejala serangan biasanya ditandai dengan bercak dan warna putih transparan. Begitu menetas dari telur ulat masuk ke dalam daun dengan jalan melubangi ujung daun kemudian menggerek permukaan bagian dalam daun. Daun pun juga dapat mengering.
Pengendalian:
- Gunakan perangkap lampu
- Gunakan musuh alami capung, kepik parasitoid polites sp, lalat tritaxys braueri, cuposera varia, lebah telenomus sp, parasit apanteles sp, semut api dan agen hayati SE-NPV.
3. Cara mengatasi penyakit bercak ungu atau trotol (alternaria porri)
Penyakit ini biasanya ditandai dengan daun berbercak putih ukuran 1-2 mm, kemudian melebar dan berubah warna putih kehijauan. Selain itu, tanaman juga bisa mati mendadak.
Pengendalian:
- Waktu tanam yang tepat, penanaman sebaiknya dilakukan pada musim kemarau
- Bila tanaman terkena hujan atau embun, segera disiram air bersih untuk mencuci sisa air hujan dan percikan tanah yang menempel pada daun. Sisa air hujan adalah media untuk tumbuhnya spora cendawan, sedangkan percikan tanah yang mengering akan menimbulkan luka sehingga memudahkan masuknya spora cendawan ke dalam jaringan tanaman
- Penggunaan pupuk yang berimbang, penggunaan pupuk N jangan terlalu berlebih
- Pencelupan bibit umbi maksimal tiga menit dalam larutan agensi hayati pseudomonas fluorescens dengan dosis 1 ml/I air.
Tak Perlu Lahan Luas, Begini 5 Cara Tanam Jambu Air di Pot
4. Mengenal penyakit embun tepung
Gejala penyakit daun embung terlihat dari daun bagian luar dan umbi tertutup bulu-bulu halus berwarna ungu yang merupakan massa spora dalam jumlah yang sangat banyak, sehigga daun kemudian menjadi layu dan kering.
Jika tanaman terinfeksi mampu bertahan hidup, pertumbuhannya terhambat, daun hijau pucat. Serangan dapat menjalar ke umbi yang mengakibatkan umbi membusuk, tetapi lapis luarnya mengering dan berkerut.