Mudah Dilakukan, Begini Cara Budidaya Bayam di Perkarangan Rumah

Ilustrasi waktu yang dibutuhkan merebus bayam. (Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Selasa, 14 Februari 2023 | 09:00 WIB

Sariagri - Bayam atau Amaranthus sp. merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral. Sayuran satu ini dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 meter di atas permukaan laut.

Sayuran hijau satu ini memang bisa tumbuh dimana saja asalkan mendapatkan sinar matahari yang cukup, tak terkecuali di pekarangan rumah. Jenis bayam yang banyak dibudidayakan yaitu bayam cabut, bayam petik, serta bayam yang dapat dicabut dan dipetik.

Begini cara budidaya bayam di perkarangan, dikutip dari laman Cybext Pertanian.

1. Pemilihan Benih

Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua berkisar 3 bulan. Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih tersebut tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5-1 gram per meter persegi. Benih bayam dapat dibeli dalam kemasan di toko-toko pertanian.

2. Persiapan Lahan Bayam

Persiapan lahan bayam bisa dengan mencangkul lahan sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.

3. Pemupukan Bayam

Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar kotoran ayam/kambing yang telah difermentasi dengan dosis 4 kg per meter persegi.

Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/ m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.

4. Penanaman Benih Bayam

Ada tiga cara menanam benih bayam

Pertama, tebar benih langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pasir atau abu dapur atau pupuk organik yang telah dihancurkan dan disebar secara merata di atas bedengan.

Kedua, tebar pada barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.

Ketiga, disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama kurang lebih 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.

5. Pemeliharaan

Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air. Untuk tanaman muda sampai satu minggu setelah tanam membutuhkan air 4 liter per hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 liter per hari.

6. Pengendalian Hama

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.).

Untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.

Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Baca Juga: Mudah Dilakukan, Begini Cara Budidaya Bayam di Perkarangan Rumah
Tips Memasak Sayur yang Tepat agar Nutrisinya Tidak Hilang

7. Panen dan Pasca Panen

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya.

Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. Tempatkan bayam yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar ke dalam air dan pengiriman produk ke tempat tujuan secepatnya.