Yuk Tanam Timun Suri, Buah Favorit di Bulan Ramadan

Ilustrasi timun suri (Istimewa)

Editor: Dera - Selasa, 21 Februari 2023 | 17:00 WIB

Sariagri - Timun suri mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ya, buah yang satu ini memang kerap diburu dan menjadi incaran ketika bulan Ramadan tiba. 

Selain menyehatkan, timun suri memiliki rasa yang menyegarkan. Tak heran, buah yang kerap menjadi pembuka hidangan berbuka puasa ini menjadi favorit banyak orang.

Diketahui, timun suri mengandung Beta-karoten, Vitamin C, Vitamin K, Asam folat, Serat, dan Mineral. Buah ajaib ini juga kaya akan sejumlah zat yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, hingga antidiabetes.

Nah, kamu ingin mencoba menanam timun suri? yuk simak ulasannya seperti dilansir cybex.pertanian.go.id

Persiapan lahan tanam

Lakukan sterilisasi lahan dengan membersihkannya dari gulma dan bebatuan. Gemburkan tanah di lahan tanam dengan mencangkul atau membajaknya. Buat bedengan dengan lebar 80 cm dan panjang yang disesuaikan dengan luas lahan.

Sesuaikan tinggi bedengan dengan kondisi lahan

Buat lajur di bagian kanan dan kiri bedengan. Buat parit di bagian tengahnya selebar 40 cm. Taburkan kapur dolomit untuk memperbaiki pH tanah. Berikan pupuk kandang atau pupuk kompos pada bedengan. Kamu bisa memberikan tambahan pupuk kimia seperti SP, KCL, dan urea. Biarkan selama 10 sampai 15 hari.

Pemilihan bibit unggul

Untuk mendapatkan bibit yang sesuai, kamu bisa memanfaatkan buah yang sudah matang dan sehat. Secara kasat mata, timun suri yang sudah matang dan sehat memiliki kulit buah yang sedikit pecah serta mengeluarkan aroma khas.

Adapun dalam menyiapkan bibitnya, kamu dapat mengupas buahnya dan bagi menjadi dua bagian, ambil biji timun suri, bersihkan biji dengan air mengalir, rendam biji dengan air biasa, lalu buang yang mengapung, tiriskan biji yang tenggelam dan jemur hingga kering. 

Sementara penyemaian benih timun suri bisa dilakukan dengan cara:

  • Mencampurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1, lalu aduk hingga rata menggunakan cetok
  • Masukkan campuran tersebut ke dalam gelas plastik atau polybag yang sudah disiapkan
  • Buat lubang di bagian tengahnya sedalam kurang lebih 2 cm, letakkan benih timun suri sebanyak satu biji pada masing-masing wadah, timbun dengan campuran tanah dan padatkan dengan menepuk tanah secara perlahan
  • Kemudian siram dengan air secukupnya, dan letakkan di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung
  • Jika benih sudah berkecambah maka letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung agar bibit yang tumbuh semakin kuat

Pemindahan bibit yang sudah disemai

Bibit timun suri yang sudah siap pindah tanam ke lahan permanen adalah bibit yang sudah menginjak usia 10 hari sejak masa penyemaian, serta menunjukkan adanya tanda-tanda perkecambahan.

Selanjutnya pilih bibit yang sehat, di mana bibit tidak terinfeksi penyakit apapun. Angkat bibit timun suri hingga ke akarnya secara perlahan. Tanam bibit di lubang tanam yang telah dibuat, timbun dengan sedikit tanah dan siram dengan teratur.

Perawatan tanaman timun suri

Perawatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal. Perawatan tanaman meliputi penyiraman dua kali sehari di pagi dan sore hari.

Kemudian beri pupuk susulan pada usia tanaman 10, 17, 24, 31, dan 40 hari. Lalu, siangi gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman timun suri secara manual. Setelah itu, lakukan penyulaman secepat mungkin jika ada tanaman yang mati.

Baca Juga: Yuk Tanam Timun Suri, Buah Favorit di Bulan Ramadan
Kala Cina Puji Standarisasi Budidaya Durian di Vietnam

Proses panen timun suri

Setelah 60-70 hari masa tanam, biasanya buah timun suri sudah bisa dipanen. Ini ditandai dengan tangkai buah yang mulai mengering hingga buah terlepas. Tandanya, buah sudah tua dan siap untuk dipanen.

Jika tanaman timun suri tumbuh dengan sehat, maka kamu bisa memanen 10 hingga 15 kali dalam satu tanaman. Cara memanennya mudah, cukup memetik buah dengan tangan atau alat potong.