Mengenal Araceae, Tanaman yang Tengah Naik Daun Saat Pandemi

Ilustrasi Araceae jenis Colocasia Esculenta atau talas (Pixabay)

Penulis: Dera, Editor: Reza P - Rabu, 30 September 2020 | 18:00 WIB

SariAgri - Pandemi COVID-19 memang membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Bahkan banyak perusahaan yang menerapkan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) demi mencegah penularan virus corona. 

Jenuh dengan rutinitas yang sama, masyarakat pun biasanya memilih untuk bercocok tanam. Tak heran jika harga tanaman hias kini kian melejit lantaran banyak diburu warga.

Salah satunya tumbuhan jenis Araceae, suku talas-talasan ini mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol'yang berseludang.

Tumbuhan ini sering dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tanaman hias, dan obat. Tumbuhan ini mudah dikenali dengan bentuk daun dan coraknya yang beraneka, serta memiliki bunga tongkol yang seludangnya berwarna-warni.

Melansir dari lama resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saat ini terdapat lebih dari 600 jenis Araceae di Indonesia. Hutan di Indonesia menyimpan keanekaragaman jenis Araceae yang tersebar di setiap pulaunya.

“Kalimantan adalah surga bagi berbagai jenis Araceae, namun potensinya masih perlu dieksplorasi,” ungkap Ni Putu Sri Asih, peneliti Araceae di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali LIPI.

Menurut Sri Asih, masyarakat lebih mengenal Araceae sebagai tanaman pangan, terutama dari jenis Amorphophallus atau suweg, porang, dan talas (Colocasia esculenta). Ada pula Cyrtosperma merkusii yang digunakan sebagai salah satu makanan pokok di Sulawesi Utara.

Di masa pandemi, saat pemerintah mulai mengimbau gerakan ketahanan pangan bagi masyarakat, talas atau suweg bisa menjadi solusi bagi cadangan karbohidrat selain beras.

“Masyarakat bisa mengolah umbinya sebagai campuran beras, penganan rebusan, serta diolah menjadi kue,” imbuhnya.

Araceae juga banyak diminati sebagai tanaman hias. Penggemar Araceae umumnya tertarik dengan bentuk daunnya dan perawatan yang relatif mudah. Tidak heran, Araceae menjadi tanaman hias favorit untuk berkebun di masa pandemi Covid-19.

“Sebagian besar Araceae hidup di dataran rendah hingga sedang, ia hanya memerlukan habitat hidup berhumus, porous dan lembab,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Araceae, Tanaman yang Tengah Naik Daun Saat Pandemi
Hortikultura - Sumber Ekonomi Baru, Petani Sayuran Budi Daya Gingseng



Beberapa jenis Araceae asal Indonesia yang berpotensi sebagai tanaman hias antara lain berbagai jenis Alocasia, Spathiphyllum, Schismatoglottis, Rhaphidophora, Scindapsus, dan Homalomena. Di sisi lain, potensi Araceae sebagai tanaman obat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

“Araceae asli Indonesia ini umumnya memiliki bentuk daun yang unik, tidak kalah cantik dengan Monstera, jenis Araceae dari luar negeri yang sedang naik daun,” ungkap Sri Asih

“Selama ini pengetahuan mengenai potensi Araceae sebagai obat justru berasal dari kearifan lokal yang berkembang di masyarakat, misalnya Alocasia longiloba bisa dimanfaatkan sebagai obat luka. Ini bisa menjadi peluang bagi peneliti untuk mendalami potensi Araceae,” sambungnya. 

Meskipun status Araceae di habitat aslinya masih mudah ditemukan, tetapi ancaman degradasi hutan berpotensi merusak habitat Araceae di alam. Di samping itu, studi populasi mengenai Araceae masih terbatas, sehingga status konservasinya belum teridentifikasi dengan baik.

"Masyarakat yang mengambil Araceae di alam harus tetap memiliki kesadaran untuk melestarikannya bagi generasi mendatang," harapnya.