Siapa Sangka, Limbah Batok Kelapa Ternyata Bisa Jadi Udara Sehat

Limbah batok kelapa (Dok.Humas Universitas Brawijaya, Malang)

Editor: Dera - Kamis, 8 Oktober 2020 | 19:30 WIB

SariAgri - Kebutuhan akan udara bersih khususnya dalam ruangan menjadi hal yang mutlak dalam kehidupan manusia. Namun tanpa disadari, kondisi udara dalam bangunan justru berpotensi mengandung berbagai polutan yang rentan terhirup oleh manusia.

Studi Environmental Protection Agency (EPA) menyatakan, polusi udara di dalam ruangan dapat mencapai 2-5 kali lebih besar dibandingkan polusi di luar ruangan.

Kelembapan udara yang tinggi juga disinyalir dapat mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan. Penggunaan penyaring udara pun akhirnya menjadi populer sebagai penjamin kebersihan udara di dalam ruangan.

Namun sampai saat ini penyaring udara yang banyak beredar di kalangan masyarakat masih memiliki keterbatasan. Efektivitas, fleksibilitas dalam pengaplikasian di dalam ruangan dan terutama harga, masih menjadi hal pertimbangan yang sangat penting dalam pengadaannya.

Berkaca dari fenomena ini, tiga mahasiswa Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) Malang, Jawa Timur yakni Asti Ainun Nabilah, I Gusti Agung Dini Restiani, dan Mariyatul Qibtiyah merancang sebuah produk yang diber nama Perak Bayu.

“Perak Bayu, merupakan inovasi penyerap racun dan kelembapan udara dalam bangunan bermaterial alami. Inovasi ini kami dirancang dari bahan dasar alami dan mudah didapatkan dilingkungan sekitar, yaitu limbah serabut dan tempurung kelapa, “ ungkap Ketua Tim Penelitian, Asti Ainun Nabilah kepada Sariagri, kamis (8/10).

Limbah tempurung kelapa sengaja dipilih karena mudah diolah menjadi arang karbon aktif sehingga memiliki khasiat menyerap racun seperti CO, CO2, SO, O3, NO2 dan mereduksi kelembapan dengan daya adsorbennya.

Limbah serabut kelapanya sendiri dibentuk menjadi padatan dan telah teruji pula memiliki kemampuan mengurangi kelembapan udara di dalam ruangan.

“Selain bahannya yang mudah didapat produk ini juga dirancang agar dapat multi-fungsi diaplikasikan pada elemen interior ruang secara fleksibel, estetis, dan yang pasti dengan harga terjangkau bagi penggunanya,” bebernya.

Memanfaatkan metode bongkar pasang, Perak Bayu dibentuk modul seperti puzzle dapat menjadi media kreatifitas pengguna dalam penyusunannya.

“Selain daya adsorbennya dapat menyerap racun dan kelembapan udara berlebih sehingga udara yang dihirup lebih sehat, pengguna juga bisa berkreasi dalam pengaplikasiannya,” pungkasnya.

Baca Juga: Siapa Sangka, Limbah Batok Kelapa Ternyata Bisa Jadi Udara Sehat
Dosen IPB University Ubah Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Helm

Pada masa pandemi covid-19 seperti saat inlh, kebutuhan akan udara sehat sangan diperlukan. Tim ini berharap Perak Bayu dapat membantu menjadi salah satu solusi mudah dalam menciptakan udara sehat bagi masyarakat.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bisnis baru bagi masyarakat dalam pengolahan limbah kelapa. (Arief L/ SariAgri Jawa Timur)