Belajar dari Internet, Ignasius Jonan Sulap Atap Rumahnya Jadi Kebun Sayur

Ingnasius Jonan berkebun dengan konsep urban farming (Instagram/ignasius.jonan)

Editor: Dera - Rabu, 4 November 2020 | 14:45 WIB

SariAgri - Mantan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, Ignasius Jonan kini memiliki aktifitas baru dalam mengisi masa tuanya. Berkebun pun menjadi salah satu kegiatan yang kini tengah ditekuninya. 

Dalam Webinar bersama petani milenial yang digelar oleh Balkot Farm, Jonan bercerita bagaimana dirinya memanfaatkan atap rumah untuk berkebun dengan konsep hidroponik. 

"Saya belajar dari internet, terus minta pasang tabung-tabungnya, Alhamdulillah nggak pernah gagal. Panennya bisa untuk konsumsi diri sendiri dan kalau lebih bisa bagi-bagi tetangga dan teman-teman," ujar Penggiat Urban Farming, Ignasius Jonan dalam Webinar Bersama Petani Milenilal Jakarta, Rabu (4/11). 

Pria yang pernah menjabat sebagai Dirut KAI itu juga mengajak teman-temannya untuk mulai bercocok tanam dengan konsep pertanian perkotaan.

"Saya juga menularkan ke teman saya supaya mereka juga menerapkan Urban Farming dan beliau sekarang sudah nanam, bahkan salah satu pengusaha besar yang punya lahan kosong cukup luas di samping Taman Ismail Marzuki berniat menanami sayur dengan konsep hidroponik" pungkas Jonan.

Baca Juga: Belajar dari Internet, Ignasius Jonan Sulap Atap Rumahnya Jadi Kebun Sayur
Dukung Industri Agrikultur, PLN Hadirkan Layanan MCB On-Game

onesia kini butuh petani milenial agar kebutuhan pangan nasional bisa terpenuhi. 

"Kalau saya saja bisa yang gak sekolah pertanian, baru belajar 6 bulan, mestinya kalian juga bisa. Mudah-mudahan, kawan milenial punya semangat yang jauh lebih besar dari saya. Kalau ini mau jadi bisnis, saran saya jangan takut karena permintaanya akan semakin besar," ujar Jonan saat menyemangati para petani milenial dalam Webinar Balkot Farm. 

"Jakarta itu mungkin nilainya besar sekali tapi sekurang-kurangnya pasti miliaran, jangan kecil hati lah, Jepang contohnya sangat maju, mereka berusaha tidak impor makanan pokok mereka, lalu kenapa kita tidak? jangan sampai negara subur tapi petaninya berkurang," tutup Jonan.