Saffron, Si Bunga Cantik yang Bisa Sembuhkan Depresi

Ilustrasi saffron. (Pixabay)

Editor: Dera - Jumat, 27 November 2020 | 07:00 WIB

SariAgri - Bunga Saffron selama ini dikenal sebagai salah satu salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam bidang kecantikan dan bidang kuliner. Saffron mengandung antioksidan kuat yang dapat melindungi kulit dari radikal bebas dan serangan stres. Inilah yang membuat saffron menjadi salah satu primadona untuk menjaga kecantikan kulit.

Dalam bahasa Arab, saffron disebut Za'faran, sedangkan orang Melayu menyebutnya Kuma-Kuma. Saffron banyak tumbuh di India, Iran, Yunani, dan Spanyol. Namun banyak juga yang mengenal saffron berasal dari Mesir.

Sebuah penelitian di Murdoch University, Australia menyebutkan bahwa saffron memiliki khasiat untuk menyembuhkan depresi. Para peneliti menyimpulkan bahwa salah satu tanaman termahal di dunia tersebut dapat digunakan bersama dengan antidepresan racikan farmasi.

Bunga yang menjadi bagian famili iris ini terbukti efektif mengurang depresi sebesar 21 sampai 41 persen. Saffron (bunga Crocus Sativus) memiliki efek plasebo, yaitu obat yang dibuat tanpa campuran bahan kimia. Manfaat saffron adalah membantu memperbaiki kualitas tidur sekaligus menambah rasa gembira dan semangat dalam melakukan berbagai aktivitas.

Saffron memiliki dua senyawa yaitu crocin dan crocetin yang menjadikan saffron berwarna merah. Dan saat diseduh, warnanya akan menjadi kuning keemasan. Dua senyawa tersebut mengandung sifat antidepresan sekaligus melindungi sel-sel otak manusia dari kerusakan progresif. Karena itu, tak hanya meringankan depresi, saffron juga mampu meningkatkan daya ingat atau memori.

Saffron merupakan rempah-rempah termahal yang dijuluki "emas merah". Harganya bisa mencapai USD 10 ribu per kilogram. Saffron yang tumbuh di Iran menyuplai lebih dari 90 persen permintaan pasar dunia.

Setiap bunga bisa menghasilkan tiga kepala putik yang harus dipetik langsung dengan tangan. Untuk membuat 450 gram saffron, dibutuhkan 50 ribu sampai 75 ribu bunga dan menghabiskan 40 jam pemetikan. Tidak heran bila harganya sangat mencengangkan.

Baca Juga: Saffron, Si Bunga Cantik yang Bisa Sembuhkan Depresi
Perdana, 25.000 Potong Bunga Krisan Asal Karo Tembus Pasar Jepang

Bersama saffron, asam lemak omega 3 dalam jenis EPA (Eicosapentaenoic Acid) juga diketahui mampu meringankan gejala depresi berdasar penelitian di Mayo Clinic. EPA menghasilkan senyawa kimia eicosanoid dalam tubuh manusia yang juga bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Asam lemak omega 3 biasanya diproses menjadi suplemen kesehatan yang kita sebut kapsul minyak ikan.

Asam lemak omega 3 adalah tipe lemak menyehatkan yang banyak terdapat dalam ikan seperti sarden, trout, dan salmon. Makan ikan tiga kali dalam seminggu dapat meningkatkan asupan asam lemak omega 3 dalam tubuh kita tanpa harus mengonsumsi suplemen minyak ikan. Namun tetap berhati-hati, jangan sampai memilih ikan yang terpapar mercury. (Sariagri/Aretha Luvi)