A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/opt/alt/php80/var/lib/php/session/ci_session2f4ea5g5v8qd1avtapkqsqu77s5l5bb0): Failed to open stream: Permission denied

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /opt/alt/php80/var/lib/php/session)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Eco Enzyme untuk Pupuk dan Mengobati Tanah Rusak - Hortikultura sariagri.id

Eco Enzyme untuk Pupuk dan Mengobati Tanah Rusak

Pupuk cair eco enzym untuk memulihkan kerusakan tanah. (Foto: Sariagri/Yani)

Editor: M Kautsar - Selasa, 19 Januari 2021 | 20:30 WIB

SariAgri - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung kini tengah mengembangkan eco enzyme. Produk eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi campuran antara sampah organik dari sayuran atau buah-buahan dengan molase atau gula tebu bisa juga aren.

Eco enzyme ini memiliki beragam manfaat, diantaranya membantu memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai pupuk). Tak hanya itu, eco enzyme juga mengobati tanah yang rusak dan membersihkan air yang tercemar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi mengajak warga Kota Bandung untuk membuat eco enzyme. Dia pun mengungkap kegunaan lainnya, eco enzyme bisa ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga, seperti pencuci piring deterjen dan sebagainya.

Didi memberikan tips dan tutorial pembuatan eco enzyme ini melalui akun media sosial yakni Instagram @dpukotabandung.  Didi menerangkan rasio perbandingan berat yakni 1:3:10. Untuk perbandingan 1 yakni molase dari gula merah atau gula aren.

Perbandingan 3 adalah kombinasi potongan buah dan sayuran yang tidak busuk dan tidak mengandung alkohol. Untuk perbandingan 10 yaitu air bersih.

"Pembanding dalam pembuatan eco enzyme baiknya melakukan perbandingan 1:3:10," tutur Didi.

Untuk medianya, Didi menggunakan tong berkapasitas 60 liter. Dari 60 liter tersebut, dia menyarankan tidak boleh diisi sepenuhnya karena nantinya akan terjadi proses fermentasi.

"Tong hanya boleh diisi 2/3 atau 40 liter air. Masukan air 40 liter, sehingga molasenya berbanding 10 (4 liter)," jelas Didi.

Lalu masukan campuran sayuran dan buah dengan perbandingan 3. Molase perbandingan pertama yaitu 4 liter, sehingga dikalikan perbandingan 3. Jadi masukan 12 kilogram sayuran dan buah-buahan.

Setelah semua bahan dimasukkan, lalu diaduk merata dan dianjurkan ditutup rapat menggunakan plastik dan karet.

"Pengadukan ulang setelah hari ke-7. Kemudian ditutup lagi. Lalu pengadukan kembali hari ke-30. Jadi ada tiga kali pengadukan," kata Didi.

Ia juga menganjurkan, eco enzyme tidak terkena sinar matahari. Eco enzyme bisa dipanen setelah tiga bulan. Selamat mencoba.