Thailand Gunakan Ekstrak Sambiloto Sebagai Obat Herbal COVID-19

Ilustrasi ekstrak tumbuhan sambiloto atau Andrographis Paniculata. (Freepik)

Editor: Dera - Kamis, 21 Januari 2021 | 13:00 WIB

SariAgri - Mengatasi penyebaran virus COVID-19 yang kian meluas di seluruh dunia, Kementerian Kesehatan Thailand pun memutuskan untuk menggunakan obat herbal dalam menyembuhkan pasien yang terjangkit virus ganas tersebut. 

Thailand memilih ekstrak tumbuhan herbal Andrographis Paniculata atau yang lebih dikenal dengan sambiloto untuk menjadi salah satu alternatif pengobatan COVID-19. Selain khasiatnya yang luar biasa, obat herbal juga dinilai lebih murah sehingga pemerintah bisa menekan biaya dalam menangani virus yang berasal dari Wuhan, Cina tersebut. 

Obat dari ekstrak tumbuhan sambiloto ini akan diberikan kepada pasien yang terjangkit dalam 3 hari pertama terinfeksi atau sekitar 72 jam. Sedangkan pasien yang bisa menggunakan obat herbal tersebut dikelompokan dalam usia 18-60 tahun.

Di mana dalam sebuah penelitian menunjukan, pasien yang diberikan obat herbal kondisinya semakin membaik dalam 3 hari dan tidak ditemukan efek samping atau dampak buruk dari penggunaan ekstrak daun sambiloto itu. 

Seperti diketahui, sambiloto memiliki sifat anti radang, penghilang nyeri dan penawar racun. Jadi tidak heran jika sambiloto tergolong jenis tanaman apotik hidup.

Baca Juga: Thailand Gunakan Ekstrak Sambiloto Sebagai Obat Herbal COVID-19
4 Manfaat Istimewa Daun Beluntas yang Jarang Diketahui

Melansir dari Straitstimes, data terakhir pada Rabu, terdapat 250 kasus baru, sehingga total kasus COVID-19 di Thailand hampir mencapai 7.000.

Kementerian Kesehatan Thailand sendiri menyebut ekstrak sambiloto sebagai "fah talai jone" yang berarti dapat mengurangi keparahan peradangan akibat virus corona. Selain pengobatan herbal, pencegahan lain juga terus dilakukan dengan membatasi warganya untuk melakukan pertemuan-pertemuan agar dapat memutus mata rantai COVID-19.