Mengenal Tanaman Dill yang dari Akar Hingga Bijinya Kaya Manfaat

Ilustrasi Tanaman Dill (Pixabay)

Editor: Reza P - Sabtu, 6 Februari 2021 | 15:00 WIB

SariAgri - Salah satu tanaman hortikultura jenis herba yang banyak dijumpai pada dataran tinggi adalah Dill (Anethum graveolens). Dill di beberapa daerah memiliki sebutan lain seperti adas di Jawa, adse di Bugis, dan wala wungu di Sumba.

Melansir dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Banten, tanaman dill masuk ke dalam famili Umbelliferae atau seledri dan merupakan jenis tanaman herbal tahunan yang dapat hidup hingga di daerah ketinggian 1800 mdpl.

Dill tumbuh merumpun dan batangnya bercabang banyak mencapai puncak. Daunnya berbentuk seperti jarum dengan ujung dan pangkal yang meruncing berwarna hijau.

Dill memiliki bunga berwarna putih dengan bentuk bagian atasnya seperti topi. Sekilas bentuk perbungaan mirip seperti pada tanaman wortel.

Tanaman Dill mempunyai aroma yang khas dan unik dibandingkan dengan tanaman keluarga seledri lainnya.

Tanaman Dill memiliki banyak manfaat mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Dill termasuk jenis tanaman yang dapat diolah menjadi minyak atsiri.

Minyak Dill banyak digunakan sebagai obat herbal, bumbu masak, pewangi dalam sabun, susu, dan parfum. Di samping itu, beberapa daerah, masyarakatnya juga biasa mengkonsumsi Dill sebagai bahan makanan seperti untuk lalap, dan rempah tambahan pada masakan.

Dalam Britannica disebutkan bahwa banyak orang di Eropa Timur dan Skandinavia menggunakan buah, biji dan daun Dill yang dikeringkan sebagai bumbu makanan utama. Mereka biasanya membumbui sup, salad, saus, ikan, dana car menggunakan rempah Dill yang dikeringkan.

Selain itu, biji maupun minyak atsiri dari biji Dill memiliki khasiat karminatif dan telah digunakan oleh banyak orang di Eropa sebagai obat sakit perut seperti kembung.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Dill yang dari Akar Hingga Bijinya Kaya Manfaat
Petani Jahe Situbondo Kebanjiran Permintaan, Harga Jual Alami Peningkatan

Sementara dalam Jurnal BMC, sebuah riset biomedis di Iran menemukan fakta suplementasi bubuk Dill secara signifikan dapat menurunkan rata-rata kadar insulin serum, penilaian model homeostasis resistensi insulin, kolesterol lipoprotein densitas rendah, kolesterol total dan malondialdehid pada penderita diabetes tipe 2.

Dengan penggunaan suplemen Dill dapat secara efektif mengontrol gejala glikemik, lipid, stress oksidatif dan gastrointestinal pada pasien diabetes tipe 2.