Masa Depan Tanaman Hias, Tak Pernah Mati

keanekaragaman tanaman terbesar di dunia. (Pixabay)

Editor: M Kautsar - Senin, 22 Februari 2021 | 16:30 WIB

SariAgri - Pembudidaya tanaman hias asal Kota Palembang, Sumatra Selatan, Karmin menyebut beberapa jenis tanaman hias merangkak naik antara tiga hingga 10 kali lipat semenjak pandemi Covid-19. Wabah yang berjangkit di Indonesia sejak Maret 2020 ini membuat sebagian orang mengisi waktu di rumah dengan berkebun.

"Karantina mandiri selama pandemi menumbuhkan minat sebagian masyarakat terhadap tanaman hias. Pertumbuhan hobi ini pun diikuti dengan bertambahnya permintaan, hingga membuat harga beberapa tanaman hias kian mahal,’’ ungkap Karmin.

Monstera yang mulanya dibanderol ratusan ribu kini harganya mencapai jutaan rupiah. Akhir-akhir ini tanaman Monstera banyak diminati karena daunnya yang unik. Dari genus Monstera, ada beberapa spesies yang banyak diminati antara lain, Monstera deliciosa dengan daun lebar dan seperti dipotong-potong atau Monstera adansonii yang memiliki daun berlubang.

Monstera dulu hanya dihargai ratusan ribu rupiah. Untuk Monstera empat daun, hanya sekitar Rp100ribu. Kini Monstera dibanderol dengan harga jutaan. Bahkan belum lama ini, 'janda bolong' alias Monstera adansonii variegata ditebus dengan harga nyaris Rp90 juta.

Selain Monstera dan janda bolong, ada beberapa tanaman hias yang potensial mengalami kenaikan harga. Apa saja? Berikut daftarnya,

Syngonium

Syngonium berasal dari keluarga Araceae, tanaman tropis yang tumbuh di Meksiko Selatan dan beberapa wilayah di Amerika Selatan. Salah satu spesies yang cukup umum dibudidaya sebagai tanaman hias adalah Syngonium podophyllum atau hanya disebut Syngonium.

Jika kamu menilik harga tanaman ini di marketplace, rata-rata menawarkan spesies variegata. Variegata memberikan warna putih atau kuning pada daun Syngonium yang umumnya hijau. Syngonium variegata dijual dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp700 ribu. Padahal sebelum pandemi, harga jual Syngonium hanya sekitar Rp10 ribuan.

Lidah mertua

Lidah mertua alias Sansevieria adalah tanaman hias dengan bentuk daun-daun tegak, kaku dan bisa bertahan dalam kondisi apapun. Melansir dari Rolling Nature, lidah mertua bisa Anda jadikan tanaman ideal untuk membantu memurnikan udara dalam ruangan.

Bahkan, ketika tanaman lain mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari, si lidah mertua masih terus memproduksi oksigen.

Menilik di beberapa marketplace, lidah mertua masih memiliki harga terjangkau dari belasan hingga puluhan ribu rupiah. Spesies Sansevieria trifasciata laurentii yang disebut lidah mertua dulu hanya dibanderol Rp4.500 hingga Rp6.000. Kini Anda bisa menemukan jenis serupa dengan harga hampir Rp100ribu.

Sedangkan spesies Sansevieria hahnii yang mirip sarang burung dibanderol dengan harga mulai dari Rp50 ribu.

Aglaonema

Aglaonema yang sempat tenar pada 2006 kini kembali diburu. Harga per pot Aglaonema bisa mencapai puluhan juta rupiah. Aglaonema alias Sri Rejeki kini juga tengah menikmati popularitasnya. Sempat 'seksi' pada sekitar 2006 silam, kini Aglaonema kembali diburu.

Harga yang Anda temui kini kurang lebih serupa dengan harga Aglaonema saat tenar 14 tahun silam. Per pot atau per tanaman bisa dibanderol puluhan juta rupiah.

Aglaonema menarik minat pecinta tanaman hias karena daunnya yang berwarna cerah dan bercorak unik. Tak hanya itu, Aglaonema juga siap beradaptasi dengan berbagai kondisi ruangan.

Sesuai namanya, tanaman ini diyakini membawa 'rejeki' atau energi baik. Kemampuan Aglaonema menyaring polutan di ruangan barangkali jadi salah satu di antara keberuntungan itu.

Untuk memelihara Aglaonema, kamu setidaknya menyiapkan dana mulai dari Rp150 ribu untuk bibitnya saja. Meski kini harganya selangit, dulu Aglaonema nyaris dilupakan dan bahkan Anda bisa menemukannya di pekarangan-pekarangan rumah.

Keladi

Tidak hanya menyoal kenaikan harga, pandemi membuat satu jenis tanaman jadi 'naik kasta'. Adalah keladi. Tanaman yang biasanya tumbuh liar di sekitar pekarangan lembap atau got-got saluran air, kini bersolek di antara tanaman-tanaman hias lain.

Keladi sebenarnya masih satu keluarga dengan Syngonium tapi genus Caladium. Keladi umumnya tidak mempunyai batang tetapi pelepah atau tangkai daun. Keindahan keladi terletak pada lekuk, corak dan tulang-tulang daun yang menonjol dan berwarna kontras.

Di kalangan pecinta tanaman hias, keladi yang banyak diminati antara lain spesies Alocacia cuprea atau keladi tengkorak, Alocasia polly dengan daun warna hijau dan pink, Alocasia sanderiana dengan daun berwarna hijau segar dan tulang daun berwarna putih juga Caladium tricolor atau keladi dengan daun berwarna hijau dan corak pink-putih. Menilik marketplace, keladi hias dijual mulai dari Rp20ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis.

Anthurium

Kemolekan Anthurium plowmanii alias gelombang cinta sempat bikin geger karena harganya yang mencapai puluhan juta. Kemudian ada Anthurium jenmanii dengan warna 'jreng' nan cantik yang harganya dipatok per daun.

Pada sekitar 2007, keduanya eksis dengan harga fantastis. Namun harga tanaman menukik tajam dari per daun bisa mencapai Rp350 ribu menjadi Rp100 ribu per tanaman.

Berkat pandemi, Anthurium kembali meraih popularitas. Di marketplace, Anthurium dipatok dengan harga mulai dari Rp45 ribu untuk bibitnya saja. Sedangkan untuk Anthurium yang berukuran besar dijual mulai dari Rp2 juta.