Berita hortikultura - Balai Karantina Pertanian Belawan menyiapkan percepatan layanan fasilitasi karantina untuk ekspor bunga krisan yang melonjak drastis.
SariAgri - Tahun 2021, ekspor komoditas subsektor hortikultura berupa bunga krisan mengalami lonjakan drastis dibandingkan setahun sebelumnya. Tercatat, ekspor tahun ini senilai Rp851,7 miliar, jauh di atas angka setahun lalu sebesar Rp 104,5 miliar
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat, ekspor komoditas subsektor hortikultura asal Sumatera Utara berupa bunga krisan melonjak signifikan di Minggu ketiga Februari 2021. Dari sebelumnya senilai Rp 105 miliar, kini tembus angka Rp 851 miliar.
Sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan mencatat sebanyak 190.000 batang bunga krisan (Dendranthema lavandulifolium) senilat Rp851,7 juta dengan empat kali pengiriman berhasil di ekspor ke Jepang.
Sementara untuk komoditas sama di tahun 2020 sebanyak 25.000 batang dengan nilai Rp104,5 juta rupiah saja. Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto mengatakan, pihaknya menyiapkan percepatan layanan fasilitasi karantina untuk ekspor bunga krisan yang melonjak drastis.
“Pemeriksaan dilakukan di gudang pemilik agar komoditas dapat langsung diberangkatkan saat tiba di pelabuhan laut,” ujar Andi, Senin (22/2).
Andi menjelaskan, pihaknya selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Sumut juga memberikan bimbingan teknis bagi para petani dan pelaku usaha. “Bimtek dilakukan dengan pendekatan komoditas, harapannya semua produk unggulan ini dapat bersaing di pasar ekspor,” ujarnya.
Secara teknis, lanjut dia, bunga krisan harus dikemas dengan cara dan standar negara tujuan. Agar tetap segar, komoditas dikirim dengan menggunakan peti kemas berpendingin atau refrigerated container.
"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah harus bebas dari serangga hidup dan nematoda berjenis Radopholus similis," jelasnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapreasiasi peningkatan volume ekspor komoditas ekspor unggulan asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian dalam mendongkrak ekspor pertanian.
Sebagai informasi, program jangka panjang yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berupa Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Gerakan ini mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.
Selaku fasilitator pertanian pada perdagangan internasional, dia melengkapi sarana dan prasarana serta SDM yang mumpuni, pihaknya juga terus memperkuat sinergitas dengan seluruh entitas.
"Ekspor bukan hanya soal angka, ini adalah kebanggaan bagi kita sebagai bangsa agraris. Barantan siapkan ‘karpet merah’ bagi eksportir pertanian," ujarnya.