Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memiliki potensi besar pada komoditas hortikultura.
SariAgri - Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memiliki potensibesar pada komoditas hortikultura. Karena itu Desa Madura berpotensi dikembangkan menjadi salah satu desa agrowisata tanaman buah.
Beragam tanaman buah seperti pepaya, jambu biji, jambu kristal, belimbing madu dan melon banyak ditanam warga di lahan-lahan pertanian mereka.
Menurut Ketua Kelompok Tani Sari Mukti, Sukadi buah hasil panen seperti pepaya dan jambu biji sebagian besar dikirim ke pengepul buah dan dipasarkan ke pasar induk di wilayah Jawa Barat. Sebagian jenis buah lainnya seperti belimbing madu dan jambu kristal dibeli warga langsung dari kebun petani.
“Banyak orang dari luar, bahkan dari Tasikmalaya datang ke kebun warga untuk bisa mencicipi dan membeli buah langsung di kebun. Dengan banyaknya tanaman buah yang ditanam di sini, maka yayasan dari Taman Buah Mekar Sari menjadikan Desa Madura sebagai percontohan desa inovasi di sektor tanaman buah,” ujarnya kepada SariAgri.id beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tren Tanaman Hias Janda Bolong Diprediksi Tak Akan Lama
Teh Tambi dan Pagilaran, Varietas Unggul dari Balittri
Dikatakan Sukadi, pada tahun 2019, Taman Buah Mekarsari melakukan pembinaan Desa Madura melalui pembagian bibit tanaman buah sekitar 7000 batang.
“Pada awalnya mereka kirim bibit jambu kristal, selanjutnya ada bibit alpukat, jeruk, belimbing madu, nangkadak, manga. Tapi rata-rata belum berbuah saat ini hanya jambu kristal dan belimbing madu yang sudah mulai banyak berbuah,” ungkapnya.
Menurut Sukadi, awalnya banyak warga yang menanam pepaya. Nmun karena terlalu sering menanam pepaya tanpa rotasi tanam menyebabkan produktivitas semakin menurun.
“Mungkin karena hama dan penyakit pepaya sudah terlalu banyak, jadinya sebagian warga mengganti atau tumpang sari kebun pepaya dengan tanaman buah lainnya dari Mekarsari,” jelasnya.
Selain itu, Sukadi juga menyebutkan penanaman melon madu dan semangka rutin dilakukan petani saat musim kemarau untuk merotasi tanaman di sawah milik mereka. Namun, lanjut dia, tahun lalu pertanaman melon dan semangka mengalami gagal panen.
“Tahun lalu itu juga kami tanam melon madu dan semangka, tapi karena cuaca tak menentu, waktu itu tanaman kami 10 hari lagi akan panen justru mengalami musibah kebanjiran sehingga gagal panen,” katanya.
Sukadi menambahkan untuk rencana pengembangan Desa Madura sebagai desa agrowisata buah, petani di sana membutuhkan green house untuk penanaman tanaman buah semusim seperti melon dan semangka.
“Tahun lalu sebenarnya kami sudah ada rencana pembuatan green house dapat dana CSR dari Pertamina, namun belum bisa terealisasi karena adanya pandemi. Dengan adanya green house nanti maka tanaman melon dan semangka petani sini bisa lebih terjamin dari ancaman gagal panen akibat faktor cuaca,” pungkasnya.