Berita Hortikultura - Kentang atau Solanum Tuberosum L merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
SariAgri - Kentang atau Solanum Tuberosum L merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Biasanya kentang diolah menjadi bahan makanan berupa kripik.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kentang mencapai 1,28 juta ton pada tahun 2018. Hasil ini masih bisa terus meningkat apabila dilakukan budidaya yang tepat.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui budidaya yang tepat untuk produksi kentang. Di kutip dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, berikut 7 cara budidaya kentang
1. Varietas
Varietas yang dianjurkan untuk mencapai produktivitas tinggi adalah Granola, Atlantik, Manohara dan Krespo. Kebutuhan umbi untuk luasan satu hektar sekitar 1200 kg.
2. Pengolahan Lahan
Lahan budidaya kentang sebaiknya tanah gembur dan dekat sumber air. Pengolahan tanah dilakukan dengan membalikan tanah sedalam 20 hingga 35 cm dan digemburkan. Sisa-sisa tanam sebelumnya dimusnahkan untuk mengurangi sarang ulat.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan kompos jerami padi atau pupuk kandang sebanyak 20 ton per hektar. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyebarkan merata diatas garitan lahan.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman sesuai kebutuhan. Pada tanaman muda, kentang membutuhkan air yang cukup banyak. Selanjutnya dilakukan penyiangan atau pembersihan gulma sebanyak 2 hingga 3 kali selama satu musim tanam.
Baca Juga: Apakah Semua Jenis Sayuran Menyehatkan?
4 Ramuan Alami yang Bisa Hilangkan Area Kulit yang Menghitam
5. Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT)
OPT yang menyerang tanaman kentang antara lain penggerek umbi kentang, anjing tanah, penyakit busuk daun, penyakit layu bakteri dan penyakit nematoda.
Pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan musuh alami, penggunaan pestisida nabati dan pestisida kimia.
6. Panen
Kentang dapat dipanen setelah umur 80 hingga 120 hari setelah tanam dan daunnya berwarna kekuningan.
7. Pasca Panen
Jika tidak langsung dikonsumsi atau dipasarkan, umbi kentang sebaiknya di simpan pada suhu 10 derajat Celcius. Tujuannya adalah untuk memperpanjang umur simpan hingga 2 bulan, mempertahankan kualitas dan menekan pembusukan umbi.