• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Hortikultura

Terapkan Metode Penyinaran, Petani Buah Naga Berhasil Tingkatkan Produksi

sariagri.id - Selasa, 23 Februari 2021 | 22:30 WIB

buah naga, hortikultura, hortikultura sariagri, Berita Hortikultura, pertanian Hortikultura, pertanian Hortikultura, Berita Hari Ini, Berita Indonesia, Berita Dunia

Petani di Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menunjukan hasil produksi buah naga dengan sistim penerangan. (Foto: Sariagri/Yongki)
Petani di Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menunjukan hasil produksi buah naga dengan sistim penerangan. (Foto: Sariagri/Yongki)

Berita hortikultura - Menurut Kadri, sistem penerangan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman khususnya tanaman buah naga.

Penulis: Yongki, Editor: M Kautsar

SariAgri - Agrikultur termasuk salah satu jenis usaha yang mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ditengah pandemi saat ini. Tidak heran, jika para petani berlomba-lomba mengeluarkan inovasi mereka untuk meningkatkan hasil produksi, salah satunya melalui penggunaan metode penyinaran di areal perkebunan.

Seperti kebun buah naga milik dua orang petani di Dusun Dasan Baru, Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, yang berhasil meningkatkam hasil produksinya setelah menggunakan metode penyinaran, yaitu dengan menempatkan satu buah lampu di atas pohon buah naga.

“Lampu ini membuat pohon menjadi hangat pada saat malam. Serangga juga akan lebih tertarik pada lampu, dan tidak mendekati bunga atau buah," ujar Kadri, petani kebun naga di Desa Murbaya.

Menurut Kadri, sistem penerangan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman khususnya tanaman buah naga. Hal itu dilihat dari meningkatnya jumlah produksi buah naga hingga mencapai 100 persen.

"Jadi, produksi kebun saya naik. Dari yang sebelumnya 100 kilogram setiap kali panen, sekarang menjadi 200 kilogram,” katanya.

Senada dengan Kadri, petani buah naga yang lain yakni Sapi’i juga merasakan hal yang sama. Petani berusia 37 tahun ini juga mengalami peningkatan produksi, dari yang sebelumnya 200 kilogram setiap kali panen, naik menjadi 300 kilogram.

Sapi’i menjelaskan bahwa setelah menggunakan metode penyinaran, buah naga yang dihasilkan juga semakin besar. Bunganya juga selalu ada dan jarang ada yang rusak. Selain itu, buah naga yang dihasilkan juga terasa lebih manis.

“Kami bisa panen terus sekarang. Dalam sebulan bisa 2 kali panen. Penghasilan jelas bertambah. Dengan harga buah naga 8.000 per kilogram, dari yang sebelumnya saya dapat 1,8 juta per sekali panen, sekarang menjadi 2.4 juta. Alhamdulillah, sangat membantu sekali,” kata Sapi’i.

Dijelaskan Sapi'i, metode penyinaran untuk perkebunan buah naga ini ia geluti setelah program PLN NTB, melalui program MCB On Game – Goes to Agriculture Market masuk ke desanya sebagai wilayah pendampingan.

"Ya, ini duli kita di bantu juga oleh PLN," ungkapnya.

Sementara itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Paraya, Samrun Haji,  menjelaskan bahwa kedua kebun buah naga tersebut dilayani melalui program MCB On Game – Goes to Agriculture Market. Program ini dibuat khusus yang ditujukan bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor agrikultura.

Program ini menawarkan fleksibilitas layanan listrik, di mana para pelaku usaha dilayani dengan listrik pra bayar sehingga dapat membeli token sesuai dengan kebutuhan listriknya.

“Daya yang terpasang untuk buah naga Pak Kadri dan Pak Sapi’i total 5.5 kVA. Karena dilayani dengan program MCB On Game, jadi tidak perlu membayar Biaya Penyambungan," jelasnya.

Saat ini, di provinsi NTB, total sebanyak 50 pelaku usaha di bidang agrikultura telah memanfaatkan program ini, yaitu terdiri dari sektor peternakan, perikanan dan kelautan, tambak dan juga perkebunan.

“Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan PLN untuk terus mendukung usaha yang berkelanjutan. Kami berharap, dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi ini,” tutupnya.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Hortikultura
  • Berita Hortikultura
  • Tanaman Hortikultura
  • Buah Naga

COMMENTS

Lainnya

  • Lahan di kawasan food estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). (SariAgri/Arif Ferdianto)

    Pangan 32 menit lalu

    Jaga Ketahanan Pangan, KemenPUPR Kembangkan Food Estate Berkelanjutan

  • Petani kelapa sawit di Kabupaten Bangka. (Sariagri/Doni)

    Perkebunan 2 jam lalu

    Indonesia Ajak Malaysia Bersama-sama Hadapi Kampanye Negatif Sawit

  • Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). (Arif Ferdianto)

    Pangan 3 jam lalu

    Atasi Banjir di Lahan Food Estate, Kementan dan KemenPUPR Salurkan Pompa

  • Labu Yakteen Palestina (IG @vivien.sansour)

    Hortikultura 4 jam lalu

    'Ratu Benih' Palestina Bawa Labu Yakteen ke Tanah Pertanian Amerika

  • The black-browed babbler (Wikimedia Commons)

    Peternakan 5 jam lalu

    Burung yang Diyakini Punah Selama 170 Tahun Terlihat di Kalimantan

  • Ilustrasi jagung (pixabay)

    News 6 jam lalu

    Pencegahan dan Penanganan Agar Produk Pertanian Bebas Aflatoksin

  • Ilustrasi bunga mawar merah (Pexels)

    Hortikultura 7 jam lalu

    Pembentukan Varietas Unggul Diperlukan untuk Kurangi Impor Benih Mawar

  • Kapal KKP (Gambar: Kementerian Kelautan dan Perikanan)

    Perikanan 8 jam lalu

    Perangi Penyelundup Benur, KKP Gencarkan Pengawasan dan Jaga Keberlanjutan

  • Ilustrasi lahan pertanian kedelai. (Pixabay)

    Hortikultura 16 jam lalu

    Kedelai Cocok Ditanam Saat Kemarau, Akademisi Ingatkan Petani Siapkan Benih

  • Ribuan sapi terkatung-katung di Laut Spanyol. (The Guardian)

    Peternakan 17 jam lalu

    Diduga Menderita Bluetongue, 2.000 Ekor Sapi Terkatung-katung di Laut

banner-sariagri.id

Top News

  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
  • Wow! Sederet Selebriti Dunia Ini Punya Peternakan dan Lahan Pertanian
  • Begini Kata Peneliti Soal Viralnya Ikan Hiu Berwajah Manusia
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1123