Berita Hortikultura - Bertani tidak hanya menjadi kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, namun juga bisa mendatangkan keuntungan yang berlimpah.
SariAgri - Di masa pandemi COVID-19, bertani tidak hanya menjadi kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang. Namun, aktivitas ini juga bisa mendatangkan keuntungan. Seperti yang dialami Nadiawan Zovival Hizbullah.
Pria yang akrab disapa Zovi ini mendulang sukses setelah menanam ribuan jahe merah dengan memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya.
Pemuda berusia 25 tahun asal Desa Bandorasa Kulon, Kuningan, Jawa Barat ini, mengaku tidak malu bekerja sebagai petani. Bagi Zovi, dunia pertanian bukanlah hal asing. Sebab, sebelum menanam jahe merah dirinya sudah menanam palawija. Aktivitas bertani telah ia geluti sejak pulang dari Jepang pada tahun 2018.
"Awalnya di lahan 200 bata atau 2.850 meter persegi ini, saya menanam palawija. Seperti cabai dan jagung. Untuk jahe merah sendiri baru sekitar 6 bulan," kata Zovi.
Zovi menuturkan, kini penjualan jahe merah meningkat pesat, apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Jahe merah yang ditanam sudah dipesan oleh sebuah perusahaan.
Menurutnya tidak sembarang jahe merah bisa dipesan. Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi. Salah satunya, jahe merah ditanam secara organik dan terbebas dari zat kimia.
"Ada perusahaan yang memesan. Jadi saya serius menggarapnya, kalau sudah panen saya tahu hasilnya akan ditampung di mana," ujarnya.
Jahe merah yang ia tanam baru bisa dipanen kalau usianya sudah menginjak 4 hingga 5 bulan. Ada sekitar 2.500 pohon jahe merah yang sudah ditanam. Ia memperkirakan, hasil panen yang didapat bisa mencapai 7,5 ton.
Satu kilogram jahe merah organik, sambung Zovi, dihargai Rp 30 ribu per kilogram. Menurutnya, kalau jahe merah itu terjual semua maka dalam panen pertamanya nanti, keuntungan yang dapat sebesar Rp225 juta.
"Keuntungan itu sekilo Rp30 ribu, karena untuk perusahaan. Jadi sekitar Rp225 juta. Waktu kecil itu saya ingin jadi pilot. Tapi sekarang saya cuma pengen menjalani yang disukai. Ini sejalan dengan hobi. Saya sukanya kaya gini. Bukan kerja kantoran," jelas Zovi.
Tidak hanya menanam jahe merah untuk perusahaan, ia juga kerap menjual tunas jahe merah ke warga sekitar. Ia menilai banyak warga yang tertarik menanam jahe merah organik.
Kedepannya, tambah Zovi, ia akan memperluas lahan dan mengembangkan jahe merah organik. Bila upayanya berhasil, maka warga sekitar akan ikut termotivasi untuk menanam jahe merah. Terlebih sekarang ada kelompok tani jahe merah yang anggotanya tersebar dan Zovi juga menjual tunas bibitnya kepada mereka.