Pembentukan Varietas Unggul Diperlukan untuk Kurangi Impor Benih Mawar

Ilustrasi bunga mawar merah (Pexels)

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Redaksi Sariagri - Minggu, 28 Februari 2021 | 07:00 WIB

SariAgri - Mawar merupakan salah satu jenis bunga yang memiliki pasar potensial di Indonesia. Nilai ekonomi mawar ditentukan kualitas bunga seperti tangkai bunga panjang, aroma bunga wangi, diameter bunga besar dan warna bunga.

Kualitas bunga mawar potong bergantung pada karakteristik eksternal tanaman seperti warna, panjang, volume, kesegaran, dan aroma serta daya tahannya terhadap serangan hama dan penyakit.

Dilansir dari laman Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Kementerian Pertanian, kualitas bunga yang bagus akan meningkatkan nilai jual bunga mawar. Umumnya konsumen lebih menyukai mawar yang mempunyai ukuran bunga besar dan warna cerah.

Berita Hortikultura

Berita Perkebunan - Baca Juga: Tren Tanaman Hias Janda Bolong Diprediksi Tak Akan Lama
Tanaman Semak Ini Lebih Efektif Serap Polusi Asap Kendaraan di Perkotaan

Biasanya bunga mawar digunakan sebagai bunga potong untuk karangan bunga, bunga tabur ritual keagamaan, pernikahan serta bahan baku produk olahan produksi minyak esensial industri parfum dan kosmetik. Selain itu, mawar juga mempunyai peran penting dalam pembuatan berbagai produk obat.

Di Indonesia, produksi bunga mawar pada tahun 2016 mencapai 196 juta tangkai menempati posisi kedua dalam kelas bunga setelah bunga krisan. Pemasok bunga mawar di tanah air berasal dari perkebunan dan hanya sebagian kecil dari kebun rumahan.

Mawar yang ditanam petani atau pengusaha di Cipanas, Lembang dan Malang merupakan hasil introduksi. Dengan demikian, benih kultivar baru selalu didatangkan dari luar negeri, terutama Belanda.

Dalam upaya mengurangi impor benih dan mendapatkan benih dengan harga lebih ekonomis diperlukan benih hasil pemuliaan di dalam negeri. Pembentukan kultivar unggul mawar baru dapat ditempuh dengan melakukan manipulasi variabilitas genetik melalui kegiatan seleksi tetua, hibridisasi dan seleksi tanaman F1.

Baca Juga: Pembentukan Varietas Unggul Diperlukan untuk Kurangi Impor Benih Mawar
Buka Keran Ekspor 2021, Biji Mete Sultra Pasok Pasar Vietnam

Pengembangan kultivar mawar baru melalui pemuliaan diorientasikan pada perluasan keragaman genetik bunga mawar dan perbaikan kualitasnya untuk mendukung pengembangan industri florikultura berbasis keunggulan nasional. Hibridisasi berkontribusi cukup besar dalam menghasilkan varian fenotipik yang baru.

Pertimbangan metode pemuliaan yang digunakan sangat penting untuk memperkirakan perkembangan genetik, karena ada metode yang secara langsung membandingkan kultivar sebelumnya dengan kultivar yang baru.

Berita Perkebunan : Petani Milenial Solusi Ketahanan Pangan