Jaga Ketahanan Pangan, Warga Desa Dukunanyar Gresik Belajar Hidroponik

Mahasiswa Unusa mengajarkan warga mengenai teknik budi daya menggunakan hidroponik. (Foto: Sariagri/Arief L)

Editor: M Kautsar - Kamis, 11 Maret 2021 | 16:20 WIB

SariAgri - Tak memiliki lahan, bukan berarti berhenti dalam menyediakan kebutuhan pangan di masa pandemi Covid-19. Melalui teknik budi daya hidroponik, warga yang tak mempunyai lahan pekarangan masih bisa mengembangkan pertanian modern.

Pemahaman ini digagas oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) saat menjalankan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) di kawasan Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Ketua Hima Prodi S1 Gizi Unusa, Yunda Andita Putri menjelaskan upaya meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan pada masyarakat Desa Dukunanyar dilakukan dengan pembinaan dan transfer pengetahun hidroponik. Hima Gizi Unusa bisa membawa masyarakat Desa Dukun dalam ketahanan pangan ditengah pandemi seperti saat ini.

“Kami mengajak masyarakat desa Dukunayar untuk penanaman sayur hidroponik dan mengolah hasil panennya sehingga memiliki nilai jual yang cukup bagus,” jelas Yunda, kepada SariAgri, Kamis (11/3). 

Untuk kelancaran misi ini, kata Yunda, Hima Gizi membentuk kader dari masyarakat desa serta melakukan sosialisasi mengenai ketahanan dan keamanan pangan melalui pelatihan menanam tanaman hidroponik.

“Kami mengajarkan masyarakat dalam membuat hingga penanaman hidroponik yang memang lebih ringkas serta tidak memerlukan lahan yang luas. Dengan begitu akan terbentuk masyarakat yang memiliki ketahanan pangan yang cukup bagus,” jelasnya. 

Selain itu juga, mahasiswa juga memberikan pengetahuan dan tata cara memanen hasil tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik.

Alasan dipilihnya pelatihan hidroponik selain karena lahan terbatas juga pengelolaannya lebih sehat. Sebab tidak menggunakan bahan kimia pestisida atau lainnya.

“Adanya pandemi covid-19 yang tidak tahu kapan akan berakhir, mendorong kami mengajarkan ke masyarakat dalam penanaman hingga pengolahan hasil panen untuk mereka konsumsi sendiri maupun dijual kembali,” ucapnya. 

Yunda berharap masyarakat bisa terus terus mengembangkan hasil tanam dengan teknik tanam hidroponik di rumahnya.

“Karena memang hasilnya lebih hiegenis dan aman dikonsumsi, semoga bisa terus dikembangkan. Selain itu panen yang diperoleh juga terlihat nyata dan bisa dijual kembali dengan keuntungan bisa menambah pemasukan keluarga,” pungkasnya.