Berita Pangan - Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia, Abdul Hamid mengatakan harga cabai bisa terus stabil jika ada pelatihan dan pendampingan bagi petani.
SariAgri - Kenaikan harga cabai merupakan masalah klasik yang terjadi hampir setiap tahun. Umumnya, kenaikan harga cabai terjadi saat curah hujan tinggi di daerah sentra produksi.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mengatakan harga cabai bisa terus stabil jika ada pelatihan dan pendampingan bagi petani.
“Saya punya keyakinan kalau dalam empat bulan ke depan petani sudah mendapat pelatihan, kegagalan panen akan lebih rendah dan harga cabai dapat stabil,” ujarnya saat dihubungi SariAgri.id beberapa waktu lalu.
Dikatakan Abdul Hamid, pihaknya hanya memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi masalah utama kenaikan harga cabai, namun tidak dapat menangani semuanya.
“Mulai dari pengolahan lahan, apa isi tanah itu diolah. Kebayakan petani sudah tahu masalahnya sudah di tanaman. Itu yang harus kita dibangun. Itu jadi harus (dilakukan) supaya nggak berulang-ulang terus ini masalah,” tandasnya. '
Menurut dia, hingga saat ini pemerintah masih belum memiliki program pelatihan atau pendampingan petani cabai.
“Belum ada. Pemerintah ini kan lambat memberikan (bantuan). Hanya diberikan pelatihan saja itu nggak cukup harus didampingi, baru mereka bisa. Didampingi saja belum tentu bisa,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya telah mencoba melibatkan instansi lain untuk menjalankan program pelatihan dan pendampingan bagi petani cabai.
“Jad kami asosiasi mencoba melibatkan beberapa instansi yang percaya dengan begini (program pelatihan untuk petabi cabai). Kalau dia percaya, kita lakukan bersama-sama minimal dalam satu dua tahun seperti apa kita coba,” pungkasnya.