Ilmuwan Ungkap Penyebab Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Awal

Editor: Dera - Selasa, 6 April 2021 | 22:30 WIB
SariAgri - Setiap tahun, penduduk di Kyoto, Jepang menyelenggarakan tradisi 'hanami' yaitu menikmati keindahan bunga sakura saat bermekaran. Namun, tanggal mekarnya bunga sakura kini terus berubah-ubah, bahkan lebih cepat dari biasanya.
Para ilmuwan mengatakan, perubahan jadwal mekarnya bunga sakura ini terkait dengan perubahan iklim yang berpengaruh pada tingginya suhu bumi.
Alhasil, bunga sakura di Kyoto yang biasa mulai bermekaran penuh pada 17 April menjadi maju pada 5 April. Akan tetapi tahun ini, momen mekarnya bunga sakura kembali maju bahkan sebelum April tiba.
Melansir Sciencealert, pejabat kota Kyoto mengumumkan pohon sakura telah mekar sepenuhnya ada Jumat, 26 Maret 2021.
Para ahli mencatat, sejak tahun 1830-an jadwal mekar pohon sakura di Jepang terus berubah lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Tercatat antara 1971 dan 2000, jenis pohon khusus ini mekar rata-rata seminggu lebih awal daripada rata-rata sebelumnya yang tercatat di Kyoto.
Menurut para ilmuwan, penebangan pohon untuk jalan dan bangunan menyumbang sekitar sepertiga dari perubahan itu, sementara pemanasan iklim regional menyumbang sisanya. Data ini hanya untuk satu keluarga pohon sakura di Jepang, namun catatan terbaru tentang pohon sakura dari 17 taksa menemukan tingkat perubahan yang serupa.
Selama 25 tahun terakhir, spesies lain bunga sakura rata-rata mulai mekar 5 hari lebih awal, dan para ilmuwan mengatakan ini sebagian besar didorong oleh suhu yang lebih hangat pada bulan Februari dan Maret.
Tak hanya di Kyoto, di Tokyo pun musim bunga sakura jatuh pada tanggal 25 maret atau 12 hari lebih awal dari catatan sejarah. Bahkan pohon sakura di Washington DC juga mulai berbunga lebih awal setelah musim semi. Pada tahun 2020, bunga-bunga di Washington DC mekar kira-kira dua minggu lebih awal dari rata-rata tanggal mekar sebelumnya (yang tercatat sejak 1921) yakni 3 April.
Para ilmuwan memperkirakan tanggal mekar puncak di daerah Amerika Serikat ini akan dipercepat rata-rata lima hari pada tahun 2050 dan 10 hari pada tahun 2080.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Penyebab Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Awal7 Tanaman Tradisional Jepang yang Jadi Obat Kecantikan Sejak Ribuan Tahun
Mereka mengatakan, tumbuhan dan hewan memang mengubah pola mereka sebagai respons terhadap perubahan iklim, hal ini membuat interaksi penting antar spesies tidak sinkron satu sama lain. Pergeseran ini juga menimbulkan malapetaka bagi para petani, karena tidak bisa memprediksi musim dengan tepat.
Bunga sakura bukanlah satu-satunya tanaman yang terpengaruh oleh pemanasan global. Aprikot Jepang yang mekar di musim dingin juga menunjukkan perubahan terbaru terkait dengan pemanasan global.