Petani Sayur Bangka Cemas dengan Anomali Cuaca

Petani sayur Bangka cemas dengan cuaca yang tidak normal (Sariagri/Doni)

Penulis: Andry, Editor: Reza P - Senin, 12 April 2021 | 10:15 WIB

SariAgri - Petani sayur di  Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung harap-harap cemas. Akibat kondisi anomali cuaca yang melanda saat ini.

Petani setempat, Jatmiko mengatakan, kondisi cuaca di Bangka yang tidak menentu selama beberapa waktu terakhir ini rawan,  membuat tanaman seperti cabai, tomat dan sayuran lainnya rusak.

"Ketika kondisi cuaca seperti ini tanaman budidaya sayuran rentan terkena hama penyakit seperti layu fusarium dan timbulnya bercak pada daun yang dapat mengakibatkan gagal panen," kata dia.

Layu fusarium ini bisa menyerang cabai, tomat, kentang, terong dan beberapa tanaman lainnya. Gejala tanaman yang terserang layu fusarium adalah daun yang mengalami kelayuan. Kemudian kering, gugur dan akhirnya tanaman mati.

"Kalau Gejala layu fusarium pada tanaman cabai merah diawali dengan pucatnya tulang-tulang daun, terutama daun bagian atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya tanaman cabai merah menjadi layu secara keseluruhan," ucapnya.

Petani lainnya yang ada di Desa Zed, Kabupaten Bangka Hermanto  juga berupaya menghalau serangan penyakit , mengantisipasinya dengan menggunakan fungisida untuk menghalau jamur, sedangkan untuk antisipasi hama kita menggunakan insektisida.

Di saat kondisi seperti ini, Kata Hermanto biasanya akan berpengaruh juga terhadap harga sayur di pasaran yang akan mengalami fluktuasi, serta berkurangnya permintaan pembeli untuk komoditas tersebut.

Baca Juga: Petani Sayur Bangka Cemas dengan Anomali Cuaca
Petani Milenial Asal Cianjur Sukses Kelola Bisnis Pertanian

Untuk meminimalisir terjadinya gagal panen, petani juga melakukan rotasi tanam, yakni dengan melakukan penanaman tanaman lain di antara tanaman utama.

"Misalkan kita menanam jagung, tidak harus jagung semua yang kita tanam, tapi bisa diselingi dengan tanaman sayuran lainnya seperti kacang panjang," pungkasnya.