Inovatif, Peneliti Malaysia Ciptakan Komponen Drone dari Limbah Nanas

ilustrasi nanas (Foto: Pixabay)

Editor: Dera - Senin, 31 Mei 2021 | 19:10 WIB

SariAgri - Tim peneliti Malaysia berhasil mengembangkan metode pembuatan serat untuk menciptakan komponen pesawat nirawak alias drone dari limbah daun nanas. Komponen drone dari serat limbah nanas ini diklaim lebih ringan serta ramah lingkungan karena dapat terurai.

Proyek yang dipimpin Profesor Mohamed Thariq Hameed Sultan di Universitas Putra Malaysia tersebut telah mencoba menemukan penggunaan berkelanjutan untuk limbah nanas yang dihasilkan oleh petani di Hulu Langat, daerah sekitar 65 km dari Kuala Lumpur.

"Kami mengubah daun nanas menjadi serat yang dapat digunakan untuk aplikasi luar angkasa yang pada dasarnya menciptakan drone, ”katanya kepada Reuters, di sebuah lokakarya, seperti dilansir Asia One.

Prof Mohamed Thariq mengatakan drone yang terbuat dari bahan bio-komposit ini memiliki rasio kekuatan yang lebih tinggi daripada yang terbuat dari serat sintetis dan juga lebih murah, lebih ringan dan ramah lingkungan.

"Jika drone rusak, kerangka itu bisa terkubur di tanah dan akan terurai dalam dua minggu. Prototipe drone telah mampu terbang hingga ketinggian sekitar 1.000 m dan tetap di udara selama sekitar 20 menit," terangnya.

Dengan keberhasilan ini, tim peneliti berharap ke depan dapat mengembangkan drone yang lebih besar untuk mengakomodasi muatan yang lebih besar, termasuk sensor citra untuk keperluan pertanian dan inspeksi udara.

"Peran kami di sini adalah membantu industri para petani untuk meningkatkan hasil panen mereka dan membuat pekerjaan mereka jauh lebih mudah," kata William Robert Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society, sebuah kelompok non-pemerintah yang membantu merancang drone tersebut.

Baca Juga: Inovatif, Peneliti Malaysia Ciptakan Komponen Drone dari Limbah Nanas
Memanfaatkan Limbah Nanas Jadi Drone

Sebelum proyek diluncurkan pada 2017, batang nanas dibuang setelah masa panen sekali dalam setahun. Dengan terobosan ini, petani berharap proyek drone akan mendorong lebih banyak inovasi untuk menemukan penggunaan limbah nanas dan meningkatkan pendapatan mereka.

"Dengan masalah ekonomi akibat COVID-19, masyarakat putus asa dan tidak ada alternatif untuk menambah pendapatan,” kata petani nanas, Irwan Ismail.