Krisis, Harga 1 Kg Pisang di Korea Utara Tembus Rp643 Ribu

Pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengakui ada kenaikan harga pangan di negaranya. (Foto: Pixabay)

Editor: M Kautsar - Jumat, 18 Juni 2021 | 13:10 WIB

SariAgri - Pandemi mendesak seluruh negara memikirkan ketahanan pangan. Dilaporkan laman berita Inggris, Metro, dalam beberapa pekan terakhir para ahli memperingatkan bawa pasokan makanan di Korea Utara hampir habis.

Kondisi ini dibenarkan sang pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un. Dia menyebut kondisi pasokan pangan di negaranya “menyebabkan ketegangan”.

Kim bahkan telah memperingatkan bahwa negaranya sedang berjuang untuk mempertahankan pasokan makanan karena harga barang di negaranya sehari-hari meroket.

Kantor Berita Pusat Korea Utara, ABSK, yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa dia berbicara tentang kekurangan pada pertemuan partai pada Selasa. Dia mengatakan kekurangan pangan itu karena kurangnya benih yang disebabkan oleh topan tahun lalu.

Outlet NK News yang berbasis di Seoul, Korea Selatan melaporkan bahwa satu kilogram pisang di Pyongyang, ibu kota negara, sekarang berharga 32 poundsterling, atau sekitar Rp643 ribu.

Harga ini setara dengan sekitar tujuh pisang yang berarti masing-masing harganya 4,57 poundsterling, atau setara Rp91 ribu.

Warga Diminta Sumbangkan Urine untuk Pupuk

Bulan lalu, Radio Free Asia melaporkan bahwa beberapa petani Korea Utara diminta untuk menyumbangkan 2 liter urin mereka setiap hari untuk membantu memproduksi pupuk.

Jarang bagi Kim untuk mengakui masalah apa pun di Korea Utara.

Kim telah kehilangan banyak berat badan selama setahun terakhir yang memicu spekulasi tentang penurunan berat badannya yang 'signifikan'.

Tetapi para ahli tidak percaya kekurangan makanan akan menyebabkan kelaparan di seluruh negeri, The Washington Post melaporkan.

Awal bulan ini, penasihat Dewan Keamanan PBB, Tomás Ojea Quintana untuk mempertimbangkan mencabut sanksi terhadap negara tersebut karena kekurangan pangan.