Mengenal Sirsak Gunung, Tanaman Asal Hutan Hujan yang Unik

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 2 Agustus 2021 | 18:40 WIB

SariAgri - Ketika berjalan-jalan di hutan hujan wilayah pegunungan biasanya akan menemukan tanaman buah sejenis sirsak yang berbeda dengan sirsak pada umumnya. Tanaman itu adalah Annona montana Macfad atau sirsak gunung.

Bentuk buah sirsak gunung hampir bulat sempurna atau bulat telur dengan panjang hingga 15 cm dengan duri pendek teratur. Tinggi pohon dapat mencapai 10 meter, dengan ciri daun lebih mengkilap dibanding sirsak yang dibudidayakan pada umumnya.

Dilansir growables.org, sirsak gunung awalnya berasal dari Amerika Tengah, Amazon dan Kepulauan Karibia kemudian menyebar ke berbagai wilayah lain melalui bijinya. Kini, ketika mengunjungi wilayah hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dapat menemukan tanaman sirsak gunung.

Tanaman sirsak gunung dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah. Di daerah asalnya, sirsak gunung tumbuh di ketinggian lebih dari 650 meter di atas permukaan laut dan mampu mentolerir suhu di bawah titik beku untuk waktu singkat.

Pohon sirsak gunung dapat berbuah terus-menerus sejak berusia dua hingga tiga tahun setelah tanam. Buahnya akan jatuh ketika sudah matang, daging buah bukan berwarna putih tetapi justru berwarna kuning dan beraroma khas.

Berbeda dengan rasa sirsak pada umumnya yang cenderung asam manis, daging buah sirsak gunung miliki rasa asam, subasam bahkan pahit. Tekstur daging buah berserat dan mengandung banyak biji berwarna coklat muda. Kayunya bertekstur lunak, berserat dan hanya berguna sebagai bahan bakar.

Sebagian besar orang menganggap buah sirsak gunung tidak bisa dimakan karena rasanya yang kurang menarik. Namun di Brasil buah ini dimakan sebagai makanan ringan. Selain itu, sirsak gunung diketahui mengandung sejumlah kecil alkaloid neurotoksik, seperti annonacin yang terkait dengan penyakit parkinsonisme atipikal atau efek neurologis lainnya jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Di Amerika Selatan dan Karibia, buah, biji, kulit kayu, daun dan akar tanaman sirsak gunung telah digunakan untuk mengobati parasit usus, batuk hingga asma dan bronkitis, peradangan, diabetes dan hipertensi.

Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian menyebutkan sirsak gunung mengandung senyawa antioksidan berupa betakaroten dan vitamin C yang ditunjukkan dari daging buah yang berwarna kuning dan rasa yang asam. Sirsak gunung dapat digunakan sebagai alternatif terapi asam urat karena mengandung flavonoid yang biasa diolah menjadi minuman probiotik.

Video terkait: