Raup Puluhan Juta Sekali Panen, Petani Milenial Ini Sukses Bertani Melon Premium

Hendi Nur Seto, petani melon premium (Instagram)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Jumat, 24 September 2021 | 20:40 WIB

Sariagri - Orang yang menjalani profesi petani memang tidak bisa dianggap remeh beberapa tahun belakangan ini. Sebab, jika dikelola dengan perencanaan yang baik, maka seseorang bisa meraup keuntungan dari usaha pertanian.

Seperti halnya yang dilakukan Hendi Nur Seto, seorang petani milenial asal Temanggung yang sukses meraup omzet puluhan juta dari bertani hidroponik melon premium.

Awal Mula Bertani Hidroponik

Hendi yang lulusan dari Universitas Jenderal Soedirman ini awalnya punya ide untuk membangun usaha. Setelah lulus kuliah ia bersama rekannya mulai usaha bisnis hidroponik.

"Awalnya dulu setelah lulus kuliah ada ide bikin usaha. Dari situ ada teman dari Temanggung juga sama ingin bagun usaha pertanian hidroponik padahal ga janjian," kata Hendi saat dihubungi Sariagri.

"Tetapi dari kesamaan ide tersebut akhirnya kita menjalankan terus. Hingga akhirnya 2018 kita mulai mendirikan flosh hidroponik, founder-nya saya," sambungnya.

Di tahun 2018, Hendi awalnya memilih fokus kepada hidroponik sayuran, seperti selada, kangkung dan pakcoy. Akan tetapi, di 2020 ia mulai beralih ke hidroponik buah premium.

"kalau untuk tahun 2018 sapai 2019 pertengahan itu kita sayur, selada kangkung, pakcoy. Tapi 2019 sampai 2020 awal kita vakum, lalu 2020 kita hidroponik buah premium sampai saat ini. Alhamdulillah sudah hidroponik melon premium," ucapnya.

Hidroponik Melon Premium

Melon premium asal Temanggung (Instagram)
Melon premium asal Temanggung (Instagram)

Dalam membudidayakan melon premium, Hendi memiliki 3 mitra petani, di mana total ada tujuh greenhouse dengan kapasitas 6500 tanaman.

Menurut Hendi, ada beberapa perbedaan dari melon premiun dengan non premium, seperti benih yang impor dan tingkat kemanisan yang berbeda dibandingkan dengan melon di pasaran.

"Untuk benih (melon premium) juga masih impor dari Belanda. Sedangkan dari segi rasa itu kalau tingkat kemanisan untuk greenhouse buah paling tidak indeks 13 sampai 18. Kalau untuk melon di pasaran itu kisaran 8 sampai 10," ujarnya.

Hendi mengungkapkan dalam satu Greenhouse bisa memproduksi hingga 1 ton dalam sekali periode tanam. Hasil panen pun sebagian besar dikirim ke Jakarta, tetapi ada juga yang dikirim ke Singapura.

Baca Juga: Raup Puluhan Juta Sekali Panen, Petani Milenial Ini Sukses Bertani Melon Premium
Manfaatkan Lahan Marginal, Petani Milenial Ini Sukses Kembangkan Pisang Organik

"Kalau untuk sementara 1 ton yang rutin itu dikirmkan ke jakarta. Terus untuk singapura itu sementara itu masih 50 kilo per minggu itu by order. Misal mau ditanamkan apa gitu," tuturnya.

Bicara soal omzet, Hendri mengatakan bisa mendapatkan sekitar Rp25 juta per panen atau per 65 hari.

"Kalau satu buah itu diambil di temanggung per kilo 25 ribu, kalau semisal sampai jakarta 30 ribu perkilo. Rata-rata satu tanaman itu kisaran bobot 1 sampai 2 kilo. Minim-minim satu ton kali 25 ribu itu," pungkasnya.