Microgreens, Si Mungil yang Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan

Editor: Dera - Kamis, 30 September 2021 | 12:00 WIB
Sariagri - Pandemi telah mengganggu rantai pasokan makanan di banyak daerah dan negera, karena itu diperlukan budidaya tanaman yang lebih mudah diproduksi dan dikonsumsi tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
Salah satu pilihan yang ditemukan para peneliti adalah microgreens, tanaman mungil kaya nutrisi yang relatif lebih mudah dibudidayakan di mana saja.
Microgreens dapat berkembang dalam sistem produksi tanpa tanah dan di dalam ruangan yang relatif kecil dengan atau tanpa cahaya buatan, demikian menurut penelitian yang diterbitkan dalam Acta Hortikultura, jurnal International Society for Horticultural Science.
Microgreens adalah sumber sayuran segar dan bergizi bahkan di daerah yang dianggap gurun makanan, yang menurut para peneliti sangat relevan selama pandemi yang telah mengganggu rantai pasokan makanan.
"Microgreens padat nutrisi memiliki potensi besar sebagai sumber daya ketahanan pangan yang efisien." kata Francesco Di Gioia, asisten profesor di Penn State University, seperti dikutip thehill.com.
Para peneliti mengungkapkan, microgreens menampilkan beragam warna, bentuk, tekstur, rasa dan tumbuh dari banyak sayuran, serta rempah-rempah dan spesies liar lainnya yang dapat dimakan.
Selain kandungan antioksidan dan nutrisinya yang padat, tanaman mungil ini menawarkan banyak keuntungan bagi petani, termasuk kemampuan mereka untuk berkembang dalam kondisi lingkungan yang menantang dan menggunakan alat sederhana yang tersedia di dapur.
Tunas segar ini memiliki siklus pertumbuhan yang pendek, yakni menabur bibit hingga panen berkisar antara enam hingga 28 hari. Tanaman ini juga dapat ditanam di tanah atau sistem tanpa tanah dengan atau tanpa menggunakan pupuk, kata studi tersebut.
Kemampuan microgreens untuk berkembang di "daerah pinggiran kota di dunia" telah mengubah microgreens menjadi "tanaman komersial yang diproduksi di berbagai sistem budaya yang dilindungi.
Ada beragam spesies microgreen yang mengandung beragam vitamin (termasuk A, C, E, dan K), polifenol, glukosinolat dan asam lemak omega-3, serta serat dan mineral. Sayuran ini dalam kondisi mentah menawarkan lebih banyak aktivitas biologis daripada yang dimasak.
Ketahanan Nutrisi
Meski banyak penduduk dunia telah memiliki akses terhadap sumber makanan, namun ketahanan nutrisi masih menjadi tantangan bagi miliaran orang di seluruh dunia, dan situasinya diperparah oleh pandemi virus corona, kata para peneliti.
"Meningkatkan ketersediaan sayuran segar dan padat nutrisi di wilayah dan wilayah yang paling terpengaruh oleh kekurangan gizi atau malnutrisi adalah prioritas utama dan dapat berkontribusi, setidaknya sebagian untuk memecahkan masalah sosial dan kesehatan global yang sudah berlangsung lama ini," kata para penulis.
Microgreens mungkin dapat menawarkan "solusi jangka pendek yang sederhana, bahkan sebagian, untuk mengatasi kerawanan gizi" di tingkat rumah tangga dan dalam situasi darurat, tulis para penulis.
Budidaya microgreens
Dengan jejak yang relatif kecil dan waktu pertumbuhan yang singkat, microgreens dapat dengan mudah diproduksi di rumah-rumah di mana saja dan bisa dicampur bersama tanaman sejenis lain, kata Di Gioia.
Para ilmuwan di NASA dan Badan Antariksa Eropa bahkan sedang menyelidiki kemungkinan membudidayakan tanaman hijau mikro sebagai sumber nutrisi segar dalam misi luar angkasa jangka panjang, dan saat ini sedang menjajaki cara menanam tanaman semacam itu dalam gayaberat mikro, menurut penelitian tersebut.
Selama situasi darurat di masa depan, Di Gioia mengusulkan ide untuk mendistribusikan kit produksi microgreen yang dapat disiapkan dan disimpan, dan kemudian tersedia jika diperlukan.
"Ide mengembangkan kit seperti itu muncul di benak saya ketika saya masih bekerja di Florida, dan saat itu Badai Irma dan Badai Maria yang menyebabkan banyak masalah di Puerto Rico," kata Di Gioia kepada The Hill.
Kit tersebut, dimasukkan di dalam kotak dan berisi instruksi, benih, dan bahan yang diperlukan untuk menanam microgreens. Kotak itu akan "disimpan dan siap digunakan untuk situasi darurat, dan dapat dikirim ke populasi yang membutuhkan selama situasi darurat atau kronis.
Sementara dalam kondisi normal, microgreens juga dapat menawarkan peluang bisnis kepada petani dan pengusaha lokal karena harganya yang lebih tinggi dan profil nutrisi unik mereka yang bervariasi berdasarkan geografi, jelas sang profesor.
Baca Juga: Microgreens, Si Mungil yang Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan
Peneliti: Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Hortikultura Tingkatkan Daya Saing