Tidak Pakai Pupuk, Penduduk Desa Ini Memberikan Nasi pada Pohon Agar Tumbuh Subur

Tradisi Unik Beri Makan Pohon dengan Nasi Bisa Suburkan Tanaman Kabartani. (CGTN)

Editor: Reza P - Sabtu, 16 Oktober 2021 | 14:00 WIB

Sariagri - Kita semua mungkin sudah mengetahui tentang bagaimana proses pertumbuhan pohon. Hal tersebut telah dipelajari dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam sejak kita sekolah. Namun bagi para penduduk desa di Provinsi Hubei yang berada di Tiongkok, mereka memiliki tradisi unik tentang cara bagaimana membantu proses pertumbuhan pada pohon. Penasaran?

Menyoal tradisi, mungkin sudah banyak sekali dari Sobat Agri yang sudah mengenal beberapa tradisi yang ada di seluruh dunia. Namun tahu tidak, jika di Provinsi Hubei yang berada di Tiongkok, masyarakatnya memiliki tradisi unik yaitu memberi makan sebuah pohon.

Seperti yang kita ketahui, dalam ilmu pengetahuan dipelajari bahwa pertumbuhan pada pohon membutuhkan proses panjang dan rumit. Dalam proses mendapatkan asupan makanan, pohon membutuhkan cahaya sinar matahari, karbon dioksida, dan nutrisi air yang berasal dari dalam tanah.

Berbeda dengan penduduk di Provinsi Hubei, mereka akan memberi makan pohon dengan nasi putih setiap tahunnya. Terutama pada awal musim semi atau tahun baru Imlek. Menurut kepercayaan mereka, tradisi ini akan membantu menyuburkan pohon sehingga mampu menghasilkan buah yang banyak.

Dalam proses tradisi tersebut, penduduk desa harus merobek bagian batang pohon, sehingga kulit pohon akan mengelupas, setelah itu nasi akan diletakan di batang pohon.

Di lain sisi, para penduduk desa yang menjalankan tradisi ini berpendapat bahwa apa yang mereka lakukan bukan hanya seperti yang dilihat kebanyakan orang, yaitu sekadar memberi makan pohon, tapi mereka mengaku juga memberi makan kepada ‘roh pohon’.

Para penduduk percaya bahwa setiap pohon memiliki roh yang patut dihormati dengan cara memberi mereka makan dengan nasi putih. Satu hal yang perlu Sobat Agri tahu, ternyata tradisi ini begitu menarik dan banyak menjadi pembicaraan di berbagai penjuru dunia.