Ini Varietas Anggrek Tanah yang Bunganya Tahan Lama Mekar

Varietas anggrek tanah Oase Agrihorti. (Foto: Litbang Kementerian Pertanian)

Editor: M Kautsar - Senin, 25 Oktober 2021 | 13:20 WIB

Sariagri - Anggrek tanah saat ini menjadi perhatian tanaman hias. Anggrek ini dikenal juga dengan nama Spathoglottis.

Anggrek tanah termasuk salah satu komoditas potensial hortikultura yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Anggrek ini memiliki ukuran bunga yang beragam dari yang kecil dan sempit sampai besar dan lebar dengan panjang tangkai bunga bervariasi dari yang pendek sampai tinggi.

Bunga anggrek terdiri atas kelopak bunga (sepal), mahkota bunga (petal), tugu (column) yang membawa benang sari (anther) dan putik (stigma) serta bibir. Kelopak bunga berjumlah tiga terdiri atas satu kelopak atas dan dua kelopak samping yang menyebar di sisi lain dari bibir.

Pada bibir tersusun atas dua keping sisi, satu keping tengah dan di bagian pertemuan keping sisi dijumpai tonjolan berwarna kuning (callus).

Saat ini Balitbangtan telah merilis beberapa varietas anggrek tanah salah satunya anggrek varietas Oase Agrihorti. Anggrek tanah yaitu dilepas April 2020 melalui Keputusan Mentan nomor 063 ini merupakan varietas anggrek anggrek tanah hasil persilangan antara Spathoglottis Primrose dengan Spathoglottis vanoverberghii.

Anggrek tanah Oase Agrihorti mulai berbunga pada usia enam bulan sejak pemisahan rumpun induk, bentuk bunga bintang, jumlah kuntum mekar dalam satu waktu 4 hingga 5 kuntum per tangkai dengan produksi anakan 14 hingga 20 tanaman per tahun.

Dikenal tahan lama

Ciri utama Oase Agrihorti diantaranya memiliki warna petal kuning (Yellow Group 8A), warna bibir kuning (Yellow Group 8A) tepi tipis warna merah ungu (Red Purple Group 71A) serta warna tugu kuning (Yellow Group 8A) bergaris merah (Red Purpe Group 71C). Ketahanan mekar bunga ini cukup lama yakni mencapai tujuh  hari dan jumlah tangkai bunga per bulb dua buah.

Menurut penelitian, varietas Oase Agrihorti adaptif untuk dibudidayakan di daerah dataran tinggi dengan altitude 1.100 meter di atas permukaan laut.