Menyulap Gang Sempit di Permukiman Padat Penduduk Ibu Kota Menjadi Kebun Anggur

Tanaman anggur di Gang Obor Patma RW 06 Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur. (Antara/Yogi Rachman)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 26 Oktober 2021 | 17:00 WIB

Sariagri - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 06 Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur sukses mengelola kebun anggur di tengah permukiman padat penduduk. Kebun anggur itu berada di Gang Obor Patma RW 06. Selain memiliki nilai ekonomis, kebun anggur itu juga membuat lingkungan RW 06 menjadi lebih hijau dan asri.

PKK RW 06 sebagai pengelola kebun anggur memanfaatkan rangka baja ringan dengan panjang enam meter dan tinggi tiga meter sebagai pondasi untuk tanaman merambat itu. Total ada sekitar 15 lokasi kebun anggur tersebar di gang-gang RW 06 Kelurahan Munjul.

Menurut Ketua RW 06, Iwan, kebun anggur di lorong gang itu sudah ada sejak September 2020 dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. Dalam penanaman dan pemeliharaan kebun anggur itu bekerja sama dengan Komunitas Anggur Jakarta (KAJ).

"Penanaman anggur disini berhasil karena ada kolaborasi dengan Komunitas Anggur Jakarta, kita dipandu, sebelumnya saya pernah coba tanam cuma tidak sesuai SOP dan gagal," ujar Iwan.

Iwan menjelaskan lima varietas anggur asal Ukraina yang ditanam di wilayahnya yaitu angelica, ninel, julian, caroline dan baikonur. Selain itu, RW 06 Munjul juga menanam anggur varietas Amerika seperti banana, jupiter dan taldun.

"Paling bagus jenis ninel, mudah, semua orang bisa tanam, tahan cuaca apapun," kata Iwan.

Pembina Komunitas Anggur Jakarta, Yatno Gondrong mengungkapkan, menanam anggur memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibandingkan dengan tanaman buah lainnya. Menurit dia, lahan sempit bisa dimanfaatkan untuk menanam anggur asalkan sinar matahari dapat masuk dengan sempurna tanpa terhalang.

"Untuk anggur ini 60 sampai 70 persen harus kena sinar matahari. Harus. Bisa juga melalui hidroponik, bisa. Kendalanya mungkin di media tanam. Karena anggur ini beda dengan tanaman lain," kata Yatno.

Tanaman anggur memiliki kadar air hingga 70 persen sehingga tidak perlu disiram secara rutin karena dapat menyebabkan pembusukan akar. Waktu ideal penyiraman tanaman anggur yaitu dua hari sekali agar media tanamnya tidak terlalu basah. Sementara pemberian pupuk interval setiap dua minggu sekali.

Anggur dapat berbuah setelah tujuh bulan ditanam. RW 06 Kelurahan Munjul bisa memanen hingga 25 kilogram anggur. Hasil panen sebagian dijual kepada warga sekitar. Sebagian lainnya diolah kembali menjadi sajian seperti jus hingga keripik anggur.

"Jus buah anggur itu lumayan, omzet mereka itu perlu satu bulan bisa mencapai di angka Rp7 juta, digalang secara bersama nanti mungkin ada pembagian-pembagian berapa persen," katanya.

Keberhasilan warga RW 06 Kelurahan Munjul menanam anggur mendapat apresiasi dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. Secara khusus Vasyl menghadiri panen anggur sekaligus memberikan bantuan bibit.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Fredy Setiawan mengatakan keberhasilan RW 06 Kelurahan Munjul menanam anggur membuktikan pertanian perkotaan di Jakarta bukan hal yang mustahil. Bahkan Fredy mengungkapkan Kelurahan Munjul diwacanakan menjadi tujuan agrowisata di Jakarta Timur.

"Kalau memang ini menjadi kampung agrowisata dan bisa dikembangkan, kita akan lakukan koordinasi dengan pihak terkait," kata Fredy

Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur Ali Nurdin menyebut wilayah RW 06 Kelurahan Munjul dengan potensi tanaman anggur hasil pertanian kota sudah dapat menjadi destinasi agrowisata.

Baca Juga: Menyulap Gang Sempit di Permukiman Padat Penduduk Ibu Kota Menjadi Kebun Anggur
Minum 5 Jus Buah Ini Untuk Hilangkan Biang Keringat dengan Cepat

Sudin KPKP Jakarta Timur berkomitmen mendukung masyarakat yang ingin mengembangkan konsep pertanian perkotaan melalui pembinaan dan pendampingan.

"Pembinaan kita adalah bagaimana mendampingi disampaikan ada kaitannya dengan pasar. Kemudian untuk produk olahan, pengurusan segala macam, kita yang sampai ke BPOM. Kita dampingi dan akan kita fasilitasi sehingga masyarakat cukup membuat produk kita yang ke sana," kata Ali.(Ant)

Video terkait: