Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Melon-Semangka di Kutai Kartanegara

Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).(Antara/HO-Pupuk Kaltim)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 27 Oktober 2021 | 22:30 WIB

Sariagri - Pemilik lahan binaan Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Rudi Prambudi mengungkapkan rata-rata produktivitas melon dan semangka mencapai 40-50 ton per hektare dengan total lahan garapan seluas 5 hektare. Sebelumnya hasil panen untuk dua komoditas itu 30 ton per hektare.

"Program ini menggunakan pupuk non subsidi NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert,” ujar Rudi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/10/2021).

Program Makmur yang dilakukan PKT dapat meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Desa Sebuntal Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)untuk komoditas melon dan semangka hingga 120 persen per hektare untuk satu kali masa panen.

Total petani binaan yang terlibat 30 orang terdiri dari masyarakat sekitar dan tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya. Anggota kelompok didominasi petani milenial, dengan tingkat produktivitas tinggi dan hasilnya telah menunjukkan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani setempat.

"PKT sangat banyak membantu kami. Baru-baru ini petani-petani kami diberikan pelatihan. Kami merasa sangat diperhatikan dan dibantu untuk meningkatkan kapasitas kami," ungkap Rudi.

Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman mengatakan selain mengurangi ketergantungan petani pada penggunaan pupuk subsidi, Program Makmur ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang dibarengi kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Program ini merupakan upaya PKT mengajak generasi muda untuk kembali bertani dan mengembangkan potensi pertanian di Indonesia. Malalui program ini, para petani difasilitasi untuk mendapatkan permodalan hingga bibit dengan berbagai kemudahan, termasuk kepastian pembeli hasil pertanian secara berkesinambungan.

“Realisasi program ini pun mencapai 13.000 ha lebih dalam setahun terakhir dan akan terus kita perluas ke depannya,” kata Qomaruzzaman.

Pupuk Kaltim menargetkan pengembangan lahan potensial di Marangkayu dan Kutai Kartanegara secara umum, diikuti peningkatan jumlah petani penggarap lahan di berbagai komoditas secara signifikan.

“Produktivitas pertanian Kaltim harus kita kembangkan secara optimal, karena potensinya sangat besar. Ini menjadi konsen PKT, agar manfaat program makmur benar-benar dirasakan para petani kita,” katanya.

Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak menilai Program Makmur sejalan dengan upaya Pemkab Kutai Kartanegara untuk perluasan lahan dan komoditas pertanian diikuti peningkatan produktivitas petani dengan target pasar yang jelas.

“Keterlibatan PKT melalui program Makmur telah kita buktikan hasilnya. Selain panen meningkat, petani juga dimudahkan untuk mendapatkan akses pertanian seperti pupuk, modal hingga bibit. Jadi tidak ada lagi kekhawatiran petani untuk memaksimalkan potensi pertanian,” terang Rekson.

Baca Juga: Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Melon-Semangka di Kutai Kartanegara
UB Kembangkan Sistem Budi Daya Melon Berbasis IoT

Dia mendorong pengembangan Program Makmur terlaksana berkesinambungan di Marangkayu, karena wilayah itu menjadi salah satu konsen Pemda untuk perluasan lahan serta mengoptimalkan potensi berbagai komoditas pertanian.

PKT memberikan bantuan berupa pendanaan UMK pertanian senilai Rp220 juta dan satu unit hand traktor bagi Kelompok Tani Harapan Jaya. Bantuan itu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani dan pengolahan lahan secara optimal.

Video terkait: