Kementan Berikan Sertifikasi GAP ke Griya Hidroponik Cirebon

Kementan Berikan Sertifikasi GAP ke Griya Hidroponik Cirebon. (Sariagri/Nurohman)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 27 Desember 2021 | 14:30 WIB

Sariagri - Kebun Hidroponik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yakni Griya Hidroponik Cirebon baru saja mendapatkan sertifikasi Good Agricultural Practices (GAP) atau Norma Budi daya Baik (NBB) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Sertifikasi GAP itu diserahkan langsung oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto, yang disaksikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kepada pemilik Griya Hidroponik Cirebon, Nugrah Trihadi.

Acara tersebut berlangsung di Bogor, Jawa Barat, pada 20 Desember 2021 lalu, dalam agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Hortikultura Tahun 2022. Pada acara itu sedikitnya ada sekitar delapan kelompok yang mendapatkan sertifikasi GAP. Griya Hidroponik menjadi satu-satunya kelompok tani yang berasal dari bidang Hidroponik. Sedangkan sisanya adalah petani buah dan sayuran.

Pemilik Griya Hidroponik, Nugrah Trihadi menjelaskan tujuan dari sertifikasi GAP ini untuk memberikan jaminan bahwa sayuran hidroponik yang diproduksi di tempatnya bebas pestisida. Dengan begitu, para pelanggan dapat memperoleh produk sayuran terbaik yang sudah melalui uji laboratorium.

“Kita yang mengajukan pada awalnya. Kemudian dilakukan survei oleh Dinas Tanam Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat maupun dari Kementerian. Tujuannya untuk melihat mulai dari kelayakannya dan lainnya. Hingga mereka mengambil semua sampel tanaman,” ungkap Nugrah, Minggu (26/12).

Sertifikasi GAP merupakan penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menekankan pada adopsi teknologi maju ramah lingkungan. Setiap hasil panennya harus aman konsumsi agar konsumen memperoleh jaminan mutu produk.

Selain itu, sertifikasi GAP juga memfokuskan pada sistem produksi yang berkelanjutan, dan keanekaragaman hayati terjaga. Disamping itu kesejahteraan pekerja juga harus diperhatikan, sekaligus usahatani menguntungkan serta produk bisa dilacak asal usulnya.

Guna mendapatkan sertifikasi ini, beberapa persyaratan ketat harus dilalui. Oleh karenanya, dengan sertifikasi GAP semua jaminan produk dan peningkatan fasilitas di Griya Hidroponik sudah memenuhi kriteria.

“Tujuan dari sertifikasi GAP ini untuk memberikan jaminan kepada pelanggan, bahwa sayuran dari Griya Hidroponik ini betul-betul 100 persen bebas dari pestisida. Tidak hanya itu pelanggan juga  memperoleh jaminan mutu produk kita yang sudah melalui uji lab," kata Nugrah.  

Baca Juga: Kementan Berikan Sertifikasi GAP ke Griya Hidroponik Cirebon
Kisah Petani Milenial asal Aceh Sukses Usaha Hidroponik Pakai Sistem Rakit Apung

Dirinya berharap dengan diraihnya sertifikasi ini masyarakat yang datang dan membeli sayuran hidroponik di tempatnya, akan semakin sadar terkait pentingnya untuk mengkonsumsi sayuran yang bebas dari pestisida.

Griya Hidroponik sendiri tercatat memiliki 10 jenis sayuran yang dikembangkan dan dibudi daya. Misalnya seperti bayam hijau dan merah, selada hijau dan merah, kailan, caisim, kale, dan lainnya. Semua sayuran hidroponik ini telah tersertifikasi GAP.