Mengenal Ubi Jalar, Sumber Karbohidrat Baik Pengganti Nasi

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 26 Januari 2022 | 12:10 WIB
Sariagri - Ubi jalar adalah sejenis tanaman umbi-umbian semusim yang susunan tubuhnya terdiri dari batang, akar, daun, umbi buah dan biji. Ubi ini bekembang biak secara vegetatif alami, yaitu dengan umbi batang. Umbi batang sebenarnya adalah bagian batang yang menggembung dan berkembang di dalam tanah, dan menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
Ubi ini merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk karbohidrat. Dalam kehidupan sehari-hari ia kerap dijadikan sebagai salah satu bahan makanan pokok, pengganti nasi dan jagung. Ia juga merupakan makanan sehat yang baik dikonsumsi saat sedang diet. Teksturnya empuk dan lembut dengan rasa yang manis meski tambahan pemanis apapun.
Untuk mengonsumsinya, ubi jalar dapat dimasak dengan cara direbus, dikukus, dan dipanggang. Ada juga yang mengolah ubi ini menjadi berbagai macam masakan seperti kue, kolak, puding, bola-bola ubi dan masih banyak lagi.
Morfologi ubi jalar
1. Batang
Batang ubi ini berbentuk bulat, berbuku-buku, tidak berkayu dan tumbuh secara merambat. Pertumbuhannya bisa mencapai 2-3 meter.
2. Umbi
Umbi jalar umumnya berbentuk lonjong dan tidak rata dengan berat berkisar antara 200 hingga 300 g per umbi. Warna pada umbinya berbeda-beda ada yang berwarna putih, ungu, merah kekuning, kuning, krem, jingga dan lain-lain. Selain itu ada juga yang jingga atau oranye, sebab mereka memiliki kandungan betakaroten yang lebih tinggi dari pada ubi jalar lainnya.
3. Daun
Daun ubi jalar berwarna hijau tua dan agak kekuningan, dengan bentuk bulat dan lonjong dengan tepi daun yang rata. Daun tanaman ini ternyata juga menyimpan manfaat untuk mengatasi kecemasan dan stres, mengatur aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah penumpukan lemak di arteri dan vena.
4. Bunga
Bentuk bunga ubi ini tampak seperti terompet yang tersusun dari lima helai daun mahkota satu helai putik dan lima helai daun bunga. Mahkota pada ubi jalar berwarna putih.
Kandungan dan manfaat ubi jalar
Nutrisi yang ada di dalam ubi ini sangat baik bagi kesehatan tubuh. Dalam 100 gram ubi jalar rebus matang terkandung beberapa nutrisi diantaranya adalah karbohidrat, air, serat, protein, lemak, kalsium, berbagai vitamin, mineral, kalsium, magnesium, sodium, zat besi, fosfor, beta karoten dan zat lainnya.
Beberapa penelitian bahkan mengatakan bahwa mengonsumsi ubi jalar terbukti dapat membantu melawan beragam penyakit, diantaranya adalah :
1. mengurangi risiko penyakit jantung
2. Mengatasi diabetes.
3. Menurunkan berat badan
4. menjaga kesehatan mata
5. menurunkan tekanan darah
6. mengobati gangguan pencernaan
7. meningkatkan imun tubuh
8. mengurangi antiradang
9. meningkatkan sensitivitas insulin penderita diabetes
10. Mengurangi risiko kanker
Efek samping makan ubi jalar
Ada yang perlu diingat, konsumsi ubi jalar dalam batas yang wajar saja. Pasalnya meski kaya manfaat namun jika berlebihan ternyata makanan ini justru memberi efek samping yang membahayakan tubuh.
Terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat kondisi kesehatan tertentu. Berikut beberapa efek samping yang ditimbulkan jika mengonsumsi ubi jalar terlalu banyak.
1. Gangguan pencernaan
Kandungan mannitol yaitu salah satu jenis alkohol gula yang dimiliki ubi ini, bisa membuat sistem pencernaan sensitif atau intoleransi mannitol. Jika sudah begitu maka nyeri lambung, kram perut, kentut, diare, atau sembelit tidak dapat terhindarkan.
2. Karotenodermia
Jumlah kandungan beta karoten yang terlalu banyak di dalam tubuh, bisa mengakibatkan perubahan pada warna kulit menjadi lebih oranye atau kekuningan.
Baca Juga: Mengenal Ubi Jalar, Sumber Karbohidrat Baik Pengganti NasiFakta Bunga Wijaya Kusuma, ‘Si Ratu Malam’ yang Sangat Cantik Jelita
3. Batu ginjal
Asam oksalat dan kalsium pada makanan ini jumlahnya cukup besar, sehingga ketika tubuh tidak dapat memecah nutrisi yang berlebihan, maka nantinya akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan pembentukan batu ginjal.
4. Peningkatan kadar kalium dalam darah
Kandungan kalium yang terkandung pada ubi ini juga dapat menimbulkan interaksi obat, terhadap pengguna obat beta-blocker sehingga menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah.