Petani Milenial Budidaya Kencur Kudus, Ini Keunggulannya

Kencur hasil budidaya Heru. (Dok.Pribadi)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 15 Februari 2022 | 14:50 WIB

Sariagri - Heru (33) milenial asal Desa Rejosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah sekitar empat tahun menjadi petani kencur. Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya kencur.

“Pengolahan lahan. Kita harus memahami lahan gembur atau nggak, subur atau nggak. Saya bukan pertanian cuma ilmu kira-kira, oh ini tanah sudah jenuh mungkin ditanami kencur bolak-balik, kebanyakan apa, terus kita uji coba pakai dolomit penetral pH, terus tanahnya dibalik pakai traktor,” ujarnya saat dihubungi Sariagri.id, Selasa (15/2/2022).

Heru mengatakan, budidaya kencur lebih bagus dilakukan di daerah pegunungan. Dia mengaku masih terus belajar menjadi pembudidaya kencur.

Jenis kencur yang dibudidayakan Heru saat ini adalah kencur Kudus, kencur Kalimantan, dan kencur Bangkok. Dia mengungkapkan perbedaan kencur yang dikembangkan di berbagai daerah dengan kencur Kudus. Rasa kencur Kudus lebih pedas dibanding kencur Lampung. Penyebab perbedaan rasa itu karena kandungan air pada setiap kencur.

“Contohnya gini Lampung dengan Kudus Jawa Tengah kan di lereng Gunung Muria, pernah saya tes untuk rajangan untuk pengolahan pabrik, kencur Kudus itu misalkan 5 kilo basah jadi sekilo kering. Kalau kencur Lampung bisa 7 kilo lebih basah jadi 1 kilo kering. Jadi kadar airnya terlalu banyak di daerah Lampung dan rasanya pun pedesan sini (Kudus),” jelasnya.

Heru mengatakan kencur bisa dipanen muda dalam waktu tujuh bulan tanam. Namun, kata dia, kebanyakan petani di Kudus mempertahankan tanamannya 2-3 tahun sebagai investasi.

Baca Juga: Petani Milenial Budidaya Kencur Kudus, Ini Keunggulannya
Sering Dianggap Sama seperti Kemangi, Ini Keampuhan Daun Basil untuk Kesehatan

“Kecuali kalau rusak, misalkan tanaman 1 tahun 1 ton - 4 ton, dua tahun bisa jadi 10 ton, kalau nggak dipanen pun asalkan gak terserang penyakit itu rimpangannya tambah banyak dan hasilnya tambah,” tandasnya.

Selain menjual kencur, Heru juga menjual daunnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai bahan masakan.

“(Pendapatan) nggak bisa ditentuin kadang fluktuatif, kadang sedikit, banyak, kadang cuma brokerin, ngejualin barang teman dapet komisi yang penting disyukuri masalah banyak sedikit tergantung kita,” pungkasnya.

Video: