Pohon Beringin Dianggap Angker, Faktanya Memberi Kehidupan di Sekitarnya

Editor: Putri - Jumat, 4 Maret 2022 | 15:40 WIB
Sariagri - Banyak mitos yang hidup di masyarakat Indonesia. Salah satu mitos yang terus dipegang hingga kini adalah penunggu pohon beringin.
Habitatnya tumbuh di hutan-hutan tropis, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian hingga 600 m dpl. Selain itu, dapat tumbuh dan beradaptasi dengan tempat-tempat yang sulit, seperti misalnya di pegunungan kapur/karst.
Eksistensi jenis tanaman yang juga disebut waringin ini identik dengan tempat tinggal makhluk-makhluk gaib. Di beberapa daerah di Indonesia, masyarakatnya bahkan menaruh sesajen di dekatnya. Mereka juga terang-terangan melarang untuk menebangnya untuk menghormati “sang penunggu.”
Bentuknya yang tinggi besar serta memiliki akar yang menggantung membuat beringin terlihat menyeramkan. Meski demikian, tanaman ini menyimbolkan kehidupan, memiliki fungsi sebagai pengayom dan pelindung rakyat.
Biasanya pohon ini hidup di hutan-hutan tropis, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Istimewanya, tanaman ini dapat tumbuh dan beradaptasi dengan tempat-tempat yang sulit, seperti misalnya di pegunungan kapur atau karst.
Tidak sekadar sebagai simbol atau tempat angker, tanaman ini memiliki berbagai manfaat bagi lingkungang. Berikut penjelasan manfaat pohon beringin.
1. Nilai Ekologi Tinggi
Mengutip jurnal berjudul Tumbuhan Ficus: Penjaga Keberlanjutan Budaya dan Ekonomi di Lingkungan Karst, karakteristik kemampuan tumbuh pohon jenis ficus ini sebagai tanaman epifit, semi epifit, dan mandiri. Perakarannya yang kuat dapat menembus bebatuan dan celah-celah batu kapur.
Selain itu, dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, mulai dari tanah liat, berpasir, asam, basa, basah ataupun tempat yang kering. Tidak heran, usianya begitu panjang bahkan hingga ratusan tahun.
Meski demikian, kayunya memiliki kualitas yang rendah. Oleh karena itu, manfaatnya sangat bisa dirasakan dalam keadaan hidup. Bisa dimanfaatkan sebagai penyejuk serta "rumah" bagi satwa liar di alam. Karena kemampuan berbuah sepanjang tahun, beringin menjadi sumber pakan dan habitat bagi berbagai satwa.
2. Menyimpan Banyak Air
Sebagai spesies keluarga Ficus, perakaran tanaman ini mampu menyimpan air. Hal itulah yang membuat beringin dijadikan sebagai tanaman konservasi air.
Keistimewaan lainnya adalah dapat menyimpan cadangan air saat musim hujan dan mengeluarkannya saat musim kemarau. Karena tajuknya yang lebar dan tinggi, dengan sendirinya mempunyai sistem perakaran yang dalam dan melebar.
Dengan memiliki akar yang dalam dan lebar, maka mampu mencapai dalam tanah hingga di area sungai bawah tanah. Oleh sebab itu, sumber air di area pohon ini hidup akan terjaga dengan baik. Akar-akarnya memiliki kemampuan menyimpan air lebih banyak dari perakaran jenis lain.
3. Mendinginkan Suhu Udara
Tanaman besar ini memberikan efek mendinginkan suhu udara karena memiliki sifat berdaun sepanjang tahun. Selain itu, tanaman tersebut juga sebagai salah satu upaya mitigasi pencemaran udara, tidak heran kerap disebar di Ruang Terbuka Hijau Jalan (RTHJ).
Baca Juga: Pohon Beringin Dianggap Angker, Faktanya Memberi Kehidupan di SekitarnyaKakao Kaya Manfaat untuk Tubuh, Salah Satunya Buat Mood Lebih Baik
Rasa sejuk yang dirasakan dari tanaman ini juga menjadi "inspirasi" lambang sila ketiga Pancasila. Waringin banyak digunakan orang sebagai tempat berteduh. Artinya, pohon tersebut dapat menjadi tempat berteduh dan bernaung bagi seluruh warga negara Indonesia.
4. Memberi Kesehatan Tubuh
Mengutip publikasi ilmiah berjudul Uji Efek Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda Ekstrak Etanol Daun Beringin (Ficus benjamina L.) pada Mencit Putih Jantan, (Mus musculus), daunnya miliki khasiat sebagai obat influenza, radang saluran napas, batuk rejan, malaria, radang usus akut, disentri, dan kejang panas pada anak-anak. Daun, akar dan kulit batangnya juga mengandung beberapa senyawa kimia yang bermanfaat bagi tubuh manusia di antaranya saponin, flavonoid dan polifenol.