Benarkah Jamur Enoki Bisa Mengganggu Kesehatan Manusia? Simak Ulasannya Disini!

Ilustrasi Jamur Enoki (Ecowatch)

Editor: Tanti Malasari - Jumat, 4 Maret 2022 | 16:20 WIB

Sariagri - Para penggemar masakan Korea dan Jepang, tentu sudah familiar dengan jamur enoki. Jamur yang memiliki nama latin Flammulina velutipes ini, adalah salah satu jamur pangan, dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang dan berwarna putih seperti tauge.

Jamur ini sering dimanfaatkan untuk bahan campuran masakan, khususnya hidangan di Jepang dan Korea, seperti sup, hot pot, sate, atau tumis, Tekstunya renyah dan punya rasa yang gurih saat dimakan. Namun belum lama ini, jamur ini tengah menjadi banyak pembicaraan. Pasalnya di dalam jamur ini telah terkontaminasi oleh bakteri.

Pemerintah Indonesia pun akhirnya turun tangan, dengan memberi instruksi untuk memusnahkan jamur enoki yang beredar, karena mengandung bakteri berbahaya bagi tubuh manusia. Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT. Siklus Mutiara Nusantara Bekasi yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kilogram.

Bahaya bakteri pada jamur enoki

Berdasarkan informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO dan WHO, jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan terindikasi mengandung bakteri Listeria yang bisa menyebabkan penyakit Listeriosis pada manusia.

Meski termasuk salah satu penyakit yang jarang terjadi, infeksi ini termasuk berbahaya. Gejalanya hampir mirip seperti flu, yakni demam, diare, menggigil, mual, dan nyeri otot. Penyakit ini dapat sembuh sendiri pada orang sehat yang memiliki daya tahan tubuh kuat.

Namun bagi kelompok rentan, ibu hamil, orang lanjut usia, anak-anak, orang dengan penyakit penyerta, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, bakteri ini bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan seperti meningitis atau radang selaput otak, yang bisa mengancam jiwa.

Sementara pada ibu hamil, bakteri ini diketahui dapat menyebabkan masalah kehamilan seperti keguguran, kelahiran prematur, kematian janin sesaat setelah kelahiran, serta kecacatan pada bayi yang baru lahir.

Apa itu jamur enoki?

Di negara Jepang jamur ini dikenal sebagai enokitake. Sementara di negara Korea disebut paengi beoseot. Awal mulanya jamur ini tumbuh liar sejak zaman kuno di Asia Timur dan Amerika Utara, dengan banyak ahli memperkirakan jamur ini sudah ada sejak 800 SM di Asia.

Namun selain tumbuh liar, jamur ini juga dibudidayakan secara komersial. Mengutip Specialty Produce, jamur ini sudah dibudidayakan selama ratusan tahun. Varietas yang dibudidayakan adalah enoki berwarna putih dengan bentuk yang panjang dan tipis menyerupai tauge, dengan bagian topi di ujungnya.

Bentuknya yang tipis dan kecil ini membuatnya disebut juga sebagai jamur jarum emas, jamur fufu, atau jamur lily. Varietas ini pertama kali dibudidayakan di negeri sakura Jepang.

Manfaat jamur enoki

Perlu diingat bahwa tidak semua jamur enoki berbahaya dan mengandung bakteri Listeria. Penarikan ini hanya untuk enoki yang diproduksi Green Co Ltd di Korea Selatan dan didistribusikan oleh 3 perusahaan, yaitu Sun Hong Foods, Inc., Guan’s Mushroom Co., dan H&C Food, Inc.

Kenyataannya, jamur ini sudah lama digunakan sebagai obat tradisional di Tiongkok. Pada dasarnya jamur ini mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh seperti ergothioneine.

Baca Juga: Benarkah Jamur Enoki Bisa Mengganggu Kesehatan Manusia? Simak Ulasannya Disini!
Mengenal Pohon Petai: Morfologi, Jenis, Habitat dan Persebarannya

Mengutip berbagai sumber, Penelitian di National University of Singapore, pertama kali diterbitkan pada tahun 2005, menyatakan bahwa tangkai jamur jarum emas mengandung sejumlah besar protein, dinamai "Lima" / "FIP-fve" oleh para peneliti, yang membantu dalam regulasi sistem kekebalan tubuh.

Maka tak heran jika jamur ini memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti:

1. Melancarkan pencernaan
2. Mengurangi risiko kanker usus besar
3. Membantu menurunkan berat badan
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
6. Menjaga kadar kolesterol
7. Menjaga tekanan darah
8. Menurunkan kadar gula darah