Mengenal Rafflesia Arnoldi, Bunga Terbesar di Dunia yang Punya Aroma Busuk

Ilustrasi bunga rafflesia (Wikimedia Commons)

Editor: Tanti Malasari - Senin, 7 Maret 2022 | 13:50 WIB

Sariagri - Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang begitu beragam, salah satu diantaranya adalah bunga rafflesia arnoldi. Bunga ini banyak ditemukan di Indonesia, terutama di beberapa daerah seperti hutan Sumatera, salah satunya adalah di Provinsi Bengkulu.

Jika kamu ingin melihatnya, kamu bisa menemukan bunga ini di kawasan hutan lindung diantaranya di Kabupaten Kepahiang, Mukomuko, Seluma, Lebong, dan Bengkulu Selatan. Ada beberapa jenis bunga Rafflesia yang ditemukan di Bengkulu, diantaranya Rafflesia Arnoldii, Rafflesia Gadutensis Meijer, Rafflesia Hasselti Suringar, dan Rafflesia Bengkulunensis. Keempat jenis Rafflesia tersebut dibedakan berdasarkan ukuran, warna bunga dan perbedaan bercak pada kelopak bunga.

Sejarah rafflesia arnoldi

Berdasarkan data, pada tahun 1818, bunga rafflesia arnoldi ditemukan oleh ilmuwan yang bernama Thomas Stamford Raffles dan Joseph Arnold. Mereka menemukan spesies baru dari bunga rafflesia. Hingga akhirnya penamaan temuan bunga baru tersebut adalah gabungan nama dari kedua ilmuwan, yakni Raffles sebagi nama genus dan arnoldii sebagai nama spesiesnya.

Sebelum dipublikasikan, Joseph Arnold meninggal saat masih berada di Bengkulu karena penyakit malaria. Barulah sekitar tahun 1821, tanaman baru tersebut dipublikasikan pada the Transaction of the Linnean Society.

Namun tahukah kamu, sebenarnya rafflesia telah ditemukan oleh ilmuwan lain. Sebab pada dasarnya menemukan Rafflesia pertama kali adalah seorang ilmuwan asal Perancis, bernama Louis Auguste Deschamps. Tercatat selama 11 tahun ia telah meneliti di Indonesia. Temuan pertamanya yakni Rafflesia dengan jenis R. Patma pada tahun 1797.

Namun sangat disayangkan, pada tahun 1803, semua spesimen, catatan, dan ilustrasi dari penelitian selama 11 tahun disita dan dijadikan rampasan perang. Dimana saat itu tengah terjadi perang antara Inggris dengan Perancis.

Kerja Deschamps dibawa oleh John Reeves ke India House, London, dan didonasikan ke British Museum pada 1816.

Hingga pada akhirnya pada tahun 1954, dunia ilmiah pun baru mengetahui bahwa Deschamps yang pertama menemukan Rafflesia.

Ciri-ciri bunga rafflesia arnoldi

Bunga dengan nama latin Rafflesia arnolodii ini, merupakan bunga terbesar yang ada di dunia. Ukurannya bervariasi, dengan garis tengah bunga antara 30 cm hingga mencapai 150 cm, dan berat sekitar 11 kilogram. Rafflesia arnoldi merupakan tumbuhan parasit dari marga Rafflesiaceae, yang hidup dan tumbuh sebagai berkas benang di dalam batang inang yang dihinggapinya.

Bunga raflesia berkembang biak melalui penyerbukan, namun ia tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Agar penyerbukan bisa terjadi, tanaman ini dibantu oleh serangga. Bunga ini mampu mengeluarkan bau yang sangat menyengat, seperti bangkai atau daging busuk. Bau inilah yang mengundang serangga untuk hinggap dan membantu penyerbukan. 

Bunga raflesia juga tidak memiliki daun dan batang, sehingga ia tidak mampu melakukan fotosintesis dan mengambil nutrisi dari inang yang ditumpanginya. Meski begitu bunga ini memiliki lima kelopak dengan rongga mekar dimana bunganya berwarna merah dengan bintik-bintik berwarna putih, dengan sebuah lubang di tengahnya.

Baca Juga: Mengenal Rafflesia Arnoldi, Bunga Terbesar di Dunia yang Punya Aroma Busuk
Mengenal Bunga Bangkai, Tanaman Endemik Raksasa yang Berasal dari Sumatera

Keradaan bunga ini seakan tersembunyi berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya, hingga akhirnya ia tumbuh pada bagian bunganya. Saat mulai mekar ini, seluruh bagian bunga raflesia ini pun baru akan terlihat, kuncup bunga akan menembus batang inangnya dan lama kelamaan bunga akan membesar.

Namun sayang meski bunga rafflesia arnoldi memerlukan waktu 9 bulan untuk tumbuh besar, ternyata waktu hidupnya sangat pendek. Bunga ini hanya bisa mekar sekitar lima sampai tujuh hari saja, sebelum nantinya ia layu dan kemudian mati.