Mengenal Somei Yoshino, Pohon Sakura Tertua di Jepang

Ilustrasi bunga sakura. (Pixabay)

Penulis: Gloria, Editor: Putri - Rabu, 23 Maret 2022 | 19:05 WIB

Sariagri - Musim semi merupakan waktunya melihat keindahan bunga sakura di Jepang. Salah satunya bunga dari pohon sakura Somei Yoshino. Pohon ini awalnya hanya ada empat di Taman Ueno, Daerah Taito Tokyo.

Melansir Mainichi, penyebaran pohon Somei Yoshino itu diumumkan oleh para peneliti pada pertemuan daring Masyarakat Pemuliaan Jepang pada 16 Maret 2022.

Somei Yoshino merupakan varietas pohon sakura yang memiliki suatu khas. Pohon sakura ini tidak menghasilkan biji dan ditingkatkan dengan okulasi. Semua pohon sakura Somei Yoshino di Jepang adalah hasil kloning atau membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel induknya tanpa pembuahan.

Pohon sakura Somei Yoshino dijual oleh seorang pedagang di Desa Somei yang kini menjadi Distrik Toshima, ibu kota pada awal era Meiji atau 1868-1912. Pohon ini kemudian menyebar ke seluruh negeri tetapi detail kelahirannya masih tidak diketahui.

Pada 2015, survei yang terpisah mengungkapkan salah satu pohon di Taman Ueno diduga Somei Yoshino asli. Kali ini, tim peneliti dan publik yang tergabung dalam yayasan Kazusa DNA Research Institute di Kota Kisarazu di Prefektur Chiba menganalisis DNA dari empat pohon tersebut.

Keempat pohon itu ditanam di depan Kebun Zoologi Ueno. Hasil dari analisis tersebut menemukan bahwa pohon-pohon tersebut memiliki kelompok yang berbeda.

Analisis selanjutnya dilakukan pada daun 46 pohon Somei Yoshino di 19 prefektur di Jepang, termasuk satu pohon yang berada di Taman Hirosaki di Prefektur Aomori. Pohon tersebut dianggap sebagai pohon sakura tertua di negara tersebut. Analisis selanjutnya mengklasifikasikan ke dalam enam kelompok.

Baca Juga: Mengenal Somei Yoshino, Pohon Sakura Tertua di Jepang
Fakta Unik Bunga Sakura, Ikon Jepang yang Mendunia

Lembaga penelitian tersebut mencatat bahwa keempat pohon di Taman Ueno dekat pintu masuk kebun binatang, termasuk yang dianggap mungkin sebagai Somei Yoshino asli. Meski pohon tersebut berasal dari kelompok yang berbeda.

Dalam analisis mereka, para peneliti berpendapat,"Hal yang wajar untuk berasumsi bahwa empat pohon yang ditanam di Taman Ueno menjadi stok untuk okulasi dan menyebar secara nasional, daripada berpikir bahwa keempat pohon itu tiba di Taman Ueno secara kebetulan."