Kamu Ingin Budidaya Sirsak? Coba Deh Tips dan Trik Berikut Ini

Ilustrasi buah sirsak. (pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 29 Maret 2022 | 22:30 WIB

Sariagri - Buah sirsak memang memiliki rasa yang begitu menyegarkan. Bahkan buah ini juga mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan, tak heran jika banyak orang yang menyukainya. 

Nah, bagi Sobat Agri yang sangat menggemari buah ini, kamu juga bisa loh budidaya sirsak sendiri. 

Penasaran ingin tahu cara budidaya sirsak? yuk simak langkah-langkahnya berikut ini. 

1. Pilih Jenis Bibit

Pilih salah satu dari dua jenis, manis atau asam. Jenis manis lebih disukai untuk dimakan, jenis asam untuk diolah menjadi jus guyabano. Jenis yang manis umumnya memiliki buah yang kecil dan berbiji sedikit. 

2. Perbanyak Tanaman

Budidaya sirsak umumnya dibesarkan dari biji maupun menggunakan transplantasi akar telanjang, sementara secara aseksual dengan marcotting (pelapisan udara), tunas, dan okulasi.

Benih yang akan digunakan untuk produksi bibit harus diperoleh dari tanaman yang kuat dan produktif dengan buah berukuran sedang hingga besar. Setelah mengekstraksi buahnya, bijinya harus dicuci dengan air keran dan dikeringkan di udara, kemudian disimpan sementara lalu ditanam.

Benih ditaburkan di kotak benih atau persemaian dengan tanah berpasir. Taburkan benih dengan jarak sekitar 2,5 cm dan kedalaman 1 cm. Berikan naungan dan jaga agar persemaian tetap lembab dengan penyiraman secara teratur. Sekitar 85 hingga 90 persen benih akan berkecambah dalam 20 hingga 30 hari.

Bibit siap untuk dimasukkan ke dalam wadah individu ketika set daun pertama matang. Kantong plastik hitam dengan ukuran 7 in x 10 in (sekitar 18 cm x 25 cm) yang dapat digunakan sebagai wadah pot.

Buat 4 hingga 6 lubang di dekat bagian bawah dan isi dengan tanah berpasir. Tusuk sepotong kayu di tengah pot dan masukkan bagian dasar bibit ke dalam lubang. Siram segera dan simpan di bawah naungan parsial.

Bibit dapat ditanam 6 sampai 8 bulan kemudian. Untuk mencegah kejutan transplantasi, mereka harus disiapkan terlebih dahulu untuk kondisi lapangan yang ada dengan pengerasan. Ini melibatkan pemaparan bibit secara bertahap ke sinar matahari penuh dan pengurangan frekuensi penyiraman.

3. Jarak Tanam

Sirsak dapat ditanam pada jarak 4 m x 4 m sampai 7 m x 7 m dengan pola bujur sangkar, persegi panjang atau segitiga. Namun diharapkan bahwa jarak tanam yang dekat akan memerlukan penjarangan awal, pemindahan pohon berlebih, untuk memperlebar jarak pohon yang dipertahankan.

Ini adalah operasi pertanian yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan jarak tanam ke tanaman agar naungan antar tanaman akan diminimalkan, begitu pun sebaliknya, pohon-pohon yang tersisa akan memiliki paparan cahaya yang maksimal.

Jika ditanam sebagai tanaman tunggal, jumlah pohon yang dapat ditampung oleh satu hektare lahan pertanian akan berkisar antara 204 hingga 625 pohon dalam sistem persegi dan 235 hingga 719 pohon dalam sistem segitiga. Jumlah pasti dapat ditentukan dengan menyiapkan rencana tata letak penanaman.

Namun jika ditanam sebagai tanaman sela, jarak tanam mungkin tergantung di mana tepatnya pohon sirsak akan ditempatkan. Misalnya, jika dimasukkan di antara dua buah kelapa yang berdekatan, jarak terdekat antara sirsak akan sama dengan jarak kelapa dalam barisan.

Artinya, jika jarak antara dua buah kelapa dalam barisan adalah 10 meter, sirsak juga memiliki jarak yang sama. Sehingga jarak tanam akan menjadi setengah dari jarak itu, yaitu 5 meter dari kelapa di kedua sisi.

4. Persiapan Lahan dan Penanaman

Lahan disiapkan untuk penanaman dengan mengikuti sistem pengolahan tanah membajak-menggaruk yang biasa, terutama di ladang-ladang besar. Namun, bagi petani kecil dengan modal terbatas dan penanaman dilakukan secara bertahap, penyiapan lahan dapat dilakukan dengan menebang vegetasi yang lebat diikuti dengan pembersihan bagian pinggir langsung dari perbukitan yang ditandai.

Idealnya, lubang harus memiliki lebar sekitar 50 cm dan kedalaman 50 cm. Tetapi di tempat-tempat dengan tanah yang lunak dan subur, praktik yang umum dilakukan adalah menggali lubang yang cukup untuk menampung bola tanah yang menahan akar.

Lubang-lubang harus diisi kembali dengan tanah lapisan atas ketika bibit ditanam dan segera disiram jika tanah tidak lembab selama penanaman, terutama jika harapan hujan tidak pasti.

5. Pemupukan

Untuk memastikan pertumbuhan yang kuat, berikan pupuk secara teratur pada awal dan akhir musim hujan atau setiap 6 bulan.

6. Penyiraman

Sirsak dapat mentolerir kondisi kering maupun membutuhkan iklim kering untuk menginduksi pembungaan yang sinkron. Namun, kekeringan berkepanjangan akan menyebabkan kerontokan daun yang berlebihan. Dalam situasi itu, air tambahan akan bermanfaat.

7. Penyiangan dan Mulsa

Penyiangan cincin harus dilakukan secara teratur. Hal ini dapat dicapai dengan penanaman dangkal dari pinggiran langsung pohon. Gulma dapat ditumpuk di sekitar pangkal pohon untuk dijadikan mulsa.

8. Pemangkasan

Pemangkasan cabang harus dilakukan untuk membubarkan cabang yang tersisa dan untuk mendorong pergerakan udara dan penetrasi cahaya. Kecambah air, cabang yang sakit dan membusuk, serta ranting harus disingkirkan juga.

9. Tumpangsari

Untuk memaksimalkan pemanfaatan tanah dan membantu menekan pertumbuhan gulma, tanaman semusim seperti sereal, kacang-kacangan, tanaman umbi-umbian, dan sayuran dapat ditanam di antara pohon sirsak saat masih muda. Selain itu juga dapat ditumpangsarikan juga dengan tanaman tahunan seperti pisang, jeruk, dan lada hitam.

10. Pengendalian Hama dan Penyakit Serangga

Meskipun sirsak lebih tahan dibandingkan dengan tanaman buah lainnya, namun tidak sepenuhnya aman dari hama serangga. Hama serangga yang menyerang tanaman ini antara lain belatung akar, kutu putih, larva ngengat tukang kayu, serangga sisik, dan lalat buah oriental. Penyakit utama adalah busuk akar, penyakit merah muda, dan antraknosa.

Baca Juga: Kamu Ingin Budidaya Sirsak? Coba Deh Tips dan Trik Berikut Ini
Buah Sirsak, Si Kecut yang Bisa Obati Berbagai Penyakit

Rencana perlindungan tanaman harus dirumuskan dan dimasukkan ke dalam sistem manajemen pertanian secara keseluruhan. Ini mungkin termasuk pencegahan (misalnya sanitasi, pembakaran bagian tanaman yang sakit, pembuangan buah yang jatuh, pemindahan inang alternatif) dan tindakan pengendalian (kimia, organik atau biologis). Ternak juga dapat dipelihara sebagai komponen dari sistem pertanian terpadu tanaman-ternak (klik untuk membaca bagaimana hal ini menguntungkan mangga).

11. Panen

Sirsak terus berbunga sepanjang tahun tetapi puncaknya adalah Mei hingga Juni. Buah dipanen ketika sudah berkembang penuh dan masih hijau. Mereka dianggap dewasa ketika duri mereka terpisah jauh dan warna hijau mengkilat berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Pemanenan selektif dilakukan karena buah pada pohon tidak matang pada saat yang bersamaan.