Tertarik Budidaya Timun Suri di Pekarangan Rumah? Berikut Tips Mudahnya

Editor: Tanti Malasari - Senin, 18 April 2022 | 16:00 WIB
Sariagri - Timun suri adalah salah satu buah yang menjadi primadona ketika bulan Ramadan. Buah ini sangat lembut dan punya cita rasa tersendiri. Tak heran jika ia banyak diminati masyarakat khususnya di Indonesia. Ia juga termasuk buah yang mengandung kadar air tinggi, sehingga sangat pas jika dijadikan menu berbuka puasa.
Jika Sobat Agri tertarik untuk membudidayakannya, ternyata caranya tidaklah sulit. Masa panennya juga terhitung cukup cepat. Hal ini membuat buah ini bisa menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Berikut ini akan diuraikan bagaimana menanam timun suri hingga masa panen.
Cara budidaya timun suri di pekarangan rumah
1. Pengolahan lahan
Pertama-tama Sobat Agri harus menyiapkan lahan yang akan digunakan. Bersihkan terlebih dahulu lahannya dari gulma atau tanaman lain. Lalu, gemburkan tanaman dengan cara dibajak atau dicangkul.
Kemudian buat bedengan berukuran 80-90 cm dengan panjang dan tinggi yang disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Jika kondisi pH tanah rendah, yakni sekitar 5,5, tanah perlu diberi kapur dolomit terlebih dahulu.
Setelah itu, berikan pupuk kompos atau kandang yang ditabur secara merata di atas bedengan. Lanjut lakukan juga pemupukan pada bedengan dengan menggunakan pupuk organik ataupun nonorganik. Lakukan tahan ini 10-15 hari sebelum masuk proses tanam agar tanah yang akan digunakan sudah gembur, kaya unsur hara, dan bebas penyakit.
2. Persemaian benih
Benih timun suri bisa didapatkan dari biji buah sisa konsumsi. Lakukan juga seleksi benih yang baik, dengan cara merendamnya dalam air. jika ada benih yang mengapung buang saja karena itu berarti kurang baik. Setelah diseleksi, tiriskan dan jemur benih hingga kering.
Namun, jika Sobat Agri masih pemula, dan tidak ingin ribet, kamu juga bisa membeli benih dari hasil pembibitan atau toko pertanian. Hal ini guna mendapatkan bibit dengan kualitasnya bagus dan terjamin.
Setelah itu siapkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1. Kamu bisa melakukan penyemaian ini di dalam polibag. Dalam satu polibag hanya bisa ditanam 1 benih tanaman.
Setelah 10 hari proses penyemaian, benih sudah bisa ditanam di lahan yang telah disiapkan sebelumnya.
3. Penanaman bibit
Tanam bibit dengan jarak tanam sekitar 70-80 cm. Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2 cm. Satu lubang bisa digunakan untuk menanam dua bibit sekaligus.
Lalu timbun kembali dengan tanah dan siram dengan air agar tingkat kelembapan tanah lebih terjaga.
4. Perawatan
Timun ini termasuk tanaman yang tahan dengan kondisi kekeringan dan cuaca panas, sehingga kamu bisa melakukan penyiraman seperlunya saja. Misalnya, ketika tanah sudah mulai terlihat kering.
Dalam perawatan kamu juga harus melakukan penyulaman, jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal. Proses ini dilakukan maksimal hingga tanaman berumur 10 hari setelah tanam.
Jangan lupa juga untuk rutin melakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman.
5. Pemupukan
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, jangan lupa lakukan pemupukan pada tanaman sebanyak 5 kali selama musim tanam yaitu pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, 17 hari setelah tanam, 24 hari setelah tanam, 31 hari setelah tanam dan 40 hari setelah tanam.
Baca Juga: Tertarik Budidaya Timun Suri di Pekarangan Rumah? Berikut Tips MudahnyaPengertian Zakat Menurut Bahasa dan Istilah, Beserta Macam-macamnya
Kamu bisa menggunakan pupuk npk dan pemberian pupuk susulan ini dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor.
6. Proses panen
Ketika timun suri telah berumur 60-70 hari sejak masa tanam, umumnya buah timun suri sudah bisa dipanen. Buah yang siap panen biasanya ditandai dengan tangkai buah yang mulai mengering hingga buah terlepas dari tangkainya.
Sebab ini menandakan, buah sudah tua dan siap untuk dipanen. Jika tanaman timun suri tumbuh dengan sehat, maka kamu bisa memanen 10 hingga 15 kali dalam satu tanaman secara bertahap tergantung pada kondisi dan perawatan tanaman.