5 Hal yang Membedakan Sayur dan Buah Organik dan Non Organik

Ilustrasi - Aneka hasil pertanian organik. (Pixabay)

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 12 Mei 2022 | 19:55 WIB

Sariagri - Kesadaran akan pola hidup sehat menjadi salah satu tren di masyarakat. Tren hidup sehat yang makin meningkat mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran organik daripada non-organik.

Sayur dan buah organik dan non-organik umumnya berbeda dari segi gizi dan kesehatan. Sebab proses tanam yang cukup berbeda, sayur dan buah non-organik ditanam menggunakan pupuk kimia dan insektisida, sedang organik tidak.

Selain itu, produk organik dijual dengan harga yang relatif lebih mahal. Hal ini mengingat bahwa produk organik tidak hanya bebas dari bahan berbahaya, tetapi dibudidayakan juga dengan cara yang sehat.

Berikut ini 5 perbedaan dari tanaman organik dan non-organik:

1. Tampilan

Buah dan sayur organik memiliki warna dan tampilan yang lebih segar, dan biasanya memiliki bercak noda dan bentuknya tidak terlalu sempurna. Sementara buah dan sayur non-organik umumnya berbentuk sempurna, karena efek bahan kimia dan pupuk buatan.

2. Rasa

Umumnya, sayuran organik lebih segar dan lezat ketimbang sayur biasa karena nggak terkontaminasi bahan kimia. Sayur organik pun tidak mengeluarkan bau seperti sayur biasa.

Sayangnya, jika biasanya sayur dapat disimpan 3 sampai 4 hari, sayuran organik sebaliknya. Penyebabnya tentu karena sayur tidak menggunakan bahan kimia selama proses tanamnya.

3. Nutrisi

Buah dan sayuran organik lebih bergizi dan sehat daripada makanan non-organik. Makanan organik memiliki lebih banyak vitamin, mineral, enzim, dan zat gizi mikro daripada makanan yang ditanam secara komersial karena tanah dipelihara dengan praktik pertanian berkelanjutan.

Rata-rata, makanan yang ditanam secara organik menyediakan 21 persen lebih banyak zat besi, 27 persen lebih banyak vitamin C, 29 persen lebih banyak magnesium, dan 13 persen lebih banyak fosfor daripada buah dan sayuran ditanam non-organik.

4. Sistem Tanamnya

Mulai dari pemilihan bibit hingga proses panen, sayur organik tak menggunakan bahan kimia sama sekali. Pengolahan tanahnya pun dikerjakan seminimal mungkin agar mikroorganisme di dalamnya dapat berkembang dengan baik.

Untuk pupuk sendiri, sayuran atau buah organik umumnya menggunakan pupuk kompos, sedang sayuran non organik lebih sering memakai pupuk berbahan kimia buatan pabrik.

Tapi karena minim bahan kimia, termasuk pada pengendalian hamanya, peluang gagal panen pada sayuran organik lebih tinggi daripada sayur biasa.

Baca Juga: 5 Hal yang Membedakan Sayur dan Buah Organik dan Non Organik
Begini Cara Mudah Budidaya Bawang Merah Organik Berkualitas

5. Bercak dan Lubang pada Sayur

Berbeda dengan sayur biasa yang tampilannya lebih mulus, sayur organik justru banyak bercak dan lubang-lubang pada bagian daunnya. Ini disebabkan karena daun dimakan oleh hama akibat tak menggunakan pestisida.

Sementara itu, beda sayur organik dan hidroponik yang paling kentara yakni pada tampilannya. Karena ditanam di air, sayur hidroponik relatif lebih mengkilap dan tampak lebih segar. Daunnya pun jarang ada yang berbercak apalagi berlubang.